Juli 05, 2008

Wireless LAN

SEJARAH WIRELESS LAN
Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang
WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji
WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps.
Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya
tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, Federal Communication Commission (FCC)
menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz,
2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga
pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun
1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread
spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan
data rate >1 Mbps.

STANDAR WIRELESS LAN
Pada dasarnya WLAN memiliki dua konfigurasi, pertama ad hoc yaitu
penggunaan WLAN pada suatu tempat bersifat sementara dan dibangun tanpa
infrastruktur, contohnya dikelas, ruang rapat, ruang seminar, dll. Kedua konfigurasi
infrastruktur yaitu penggunaan WLAN pada suatu tempat bersifat permanen dan
memiliki infrastruktur, contohnya di kantor, pabrik dll. Untuk membangun WLAN
diperlukan banyak elemen yang termasuk ke dalam perangkat keras, perangkat lunak,
standarisasi dan pengukuran dan analisis kelayakan (misalnya untuk menentukan posisi
antena base station/BS).
Dengan adanya berbagai merek perangkat keras dan lunak, maka diperlukan suatu
standar, di mana perangkat-perangkat yang berbeda merek dapat difungsikan pada
perangkat merek lain. Standar-standar WLAN adalah IEEE 802.11, WINForum dan
HIPERLAN.
Wireless Information Network Forum (WINForum) dilahirkan oleh Apple
Computer dan bertujuan untuk mencapai pita Personal Communication Service (PCS)
yang tidak terlisensi untuk aplikasi data dan suara dan mengembangkan spectrum
etiquette (spektrum yang menawarkan peraturan-peraturan yang sangat minim dan akses
yang adil). High Performance Radio Local Area Network (HIPERLAN) dilahirkan oleh
European Telekommunications Standards Institute (ETSI) yang memfokuskan diri pada
pita 5.12-5.30 GHz dan 17.1-17.3 GHz. IEEE 802.11 dilahirkan oleh Institute Electrical
and Electronics Engineer (IEEE) dan berfokus pada pita ISM dan memanfaatkan teknik
spread spectrum (SS) yaitu Direct Sequence (DS) dan Frequency Hopping (FH), standar
ini adalah yang paling banyak dipakai.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada WLAN adalah :
1. Data rate tinggi (>1 Mbps), daya rendah dan harga murah.
2. Metode akses yaitu metode membagi kanal kepada banyak pemakai dengan
aturan-aturan tertentu.
3. Media transmisi yang merupakan faktor penting pada keterbatasan data rate
dan memiliki teknik tersendiri, di mana bila teknik yang berhubungan dengan
media transmisi (seperti teknik propagasi dalam ruangan, teknik modulasi dll)
dapat diperhitungkan dengan baik maka akan dihasilkan sistem WLAN yang
tangguh.
4. Topologi yaitu cara dan pola yang digunakan dalam menghubungkan semua
terminal.

Lapisan Fisik dan Topologi
WLAN menggunakan standar protokol Open System Interconnection (OSI) [8].
OSI memiliki tujuh lapisan di mana lapisan pertama adalah lapisan fisik. Lapisan pertama
ini mengatur segala hal yang berhubungan dengan media transmisi termasuk di dalamnya
spesifikasi besarnya frekuensi, redaman, besarnya tegangan dan daya, interface, media
penghubung antar-terminal dll. Media transmisi data yang digunakan oleh WLAN adalah
IR atau RF.

• Infrared (IR)
Infrared banyak digunakan pada komunikasi jarak dekat, contoh paling umum pemakaian
IR adalah remote control (untuk televisi). Gelombang IR mudah dibuat, harganya murah,
lebih bersifat directional, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap, memiliki
fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterferensi oleh cahaya matahari. Pengirim dan
penerima IR menggunakan Light Emitting Diode (LED) dan Photo Sensitive Diode
(PSD). WLAN menggunakan IR sebagai media transmisi karena IR dapat menawarkan
data rate tinggi (100-an Mbps), konsumsi dayanya kecil dan harganya murah. WLAN
dengan IR memiliki tiga macam teknik, yaitu Directed Beam IR (DBIR), Diffused IR
(DFIR) dan Quasi Diffused IR (QDIR).

1. DFIR Teknik ini memanfaatkan komunikasi melalui pantulan . Keunggulannya
adalah tidak memerlukan Line Of Sight (LOS) antara pengirim dan penerima dan
menciptakan portabelitas terminal. Kelemahannya adalah membutuhkan daya yang
tinggi, data rate dibatasi oleh multipath, berbahaya untuk mata telanjang dan resiko
interferensi pada keadaan simultan adalah tinggi.
2. DBIR Teknik ini menggunakan prinsip LOS, sehingga arah radiasinya harus diatur .
Keunggulannya adalah konsumsi daya rendah, data rate tinggi dan tidak ada
multipath. Kelemahannya adalah terminalnya harus fixed dan komunikasinya harus
LOS.
3. QDIR Setiap terminal berkomunikasi dengan pemantul, sehingga pola radiasi harus
terarah. QDIR terletak antara DFIR dan DBIR (konsumsi daya lebih kecil dari
DFIR dan jangkaunnya lebih jauh dari DBIR).

• Radio Frequency (RF) Penggunaan RF tidak asing lagi bagi kita, contoh
penggunaannya adalah pada stasiun radio, stasiun TV, telepon cordless dll. RF selalu
dihadapi oleh masalah spektrum yang terbatas, sehingga harus dipertimbangkan cara
memanfaatkan spektrum secara efisien. WLAN menggunakan RF sebagai media
transmisi karena jangkauannya jauh, dapat menembus tembok, mendukung teknik
handoff, mendukung mobilitas yang tinggi, meng-cover daerah jauh lebih baik dari IR
dan dapat digunakan di luar ruangan. WLAN, di sini, menggunakan pita ISM (Tabel 1)
dan memanfaatkan teknik spread spectrum (DS atau FH).
1. DS adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi secara langsung dengan
kode-kode tertentu (deretan kode Pseudonoise/PN dengan satuan chip).
2. FH adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi dengan frekuensi yang
loncat-loncat (tidak konstan). Frekuensi yang berubah-ubah ini dipilih oleh kodekode
tertentu (PN).
Media transmisi RF (Radio Frequency) termasuk elemen yang sangat penting. Media
RF menentukan banyak hal diantaranya teknik transmisi, hasil pengukuran untuk
perencanaan dan analisa kelayakan dll. Dan hal-hal yang telah ditentukan oleh media RF
di atas dapat membantu perencanaan sistem WLAN yang unggul.





WLAN dengan RF memiki beberapa topologi sebagai berikut :
• Tersentralisasi Nama lainnya adalah star network atau hub based. Topologi ini
terdiri dari server dan beberapa terminal pengguna di mana komunikasi antara
terminal harus melalui server terlebih dahulu. Keunggulannya adalah daerah cakupan
luas, transmisi relatif efisien dan desain terminal pengguna cukup sederhana karena
kerumitan ada pada server. Kelemahannya adalah delay-nya besar dan jika server
rusak maka jaringan tidak dapat bekerja.
• Terdistribusi Dapat disebut peer to peer di mana semua terminal dapat
berkomunikasi satu sama lain tanpa memerlukan pengontrol (servers). Di Topologi
ini dapat mendukung operasi mobile dan merupakan solusi ideal untuk jaringan ad
hoc. Keunggulannya jika salah satu terminal rusak maka jaringan tetap berfungsi,
delay-nya kecil dan kompleksitas perencanaan cukup minim. Kelemahannya adalah
tidak memiliki unit pengontrol jaringan (kontrol daya, akses dan timing).
• Jaringan selular Jaringan ini cocok untuk melayani daerah dengan cakupan luas dan
operasi mobile. Keunggulannya adalah dapat menggabungkan keunggulan dan
menghapus kelemahan dari ke dua topologi di atas. Kelemahannya adalah memiliki
kompleksitas perencanaan yang tinggi.

Media wireless yang tidak kasat mata menawarkan cukup banyak keuntungan bagi
penggunanya. Berikut ini adalah beberapa keuntungannya:
• Meningkatkan Produktivitas Jaringan WLAN sangat mudah untuk
diimplementasikan, dapat meneruskan informasi tanpa seutas kabel pun, sangat
fleksibel karena bisa diimplementasikan hampir di semua lokasi dan kapan saja, dan
pengguna pun tidak terikat di satu tempat saja. Para penggunanya tentu dapat
melakukan pekerjaan dengan lebih mudah, akibatnya pekerjaan menjadi lebih cepat
dilakukan. Berdasarkan faktor inilah, wireless LAN tentunya dapat secara tidak
langsung meningkatkan produktivitas kerja dari para penggunanya.
• Cepat dan sederhana implementasinya Implementasi jaringan WLAN terbilang
mudah dan sederhana. Mudah karena hanya perlu memiliki sebuah perangkat
penerima dan pemancar untuk membangun sebuah jaringan wireless.
• Fleksibel Media wireless LAN dapat menghubungkan Anda dengan jaringan pada
tempat-tempat yang tidak bisa diwujudkan oleh media kabel. Jadi fleksibilitas media
wireless ini benar-benar tinggi karena Anda bisa memasang dan menggunakannya di
mana saja dan kapan saja, misalnya di pesta taman, di ruangan meeting darurat, dan
banyak lagi.
• Dapat mengurangi biaya investasi Wireless LAN sangat cocok bagi Anda yang
ingin menghemat biaya yang akan dikeluarkan untuk membangun sebuah jaringan
komunikasi data. Tanpa kabel berarti juga tanpa biaya, termasuk biaya kabelnya
sendiri, biaya penarikan, biaya perawatan, dan masih banyak lagi.
• Skalabilitas
Dengan menggunakan media wireless LAN, ekspansi jaringan dan konfigurasi ulang
terhadap sebuah jaringan tidak akan rumit untuk dilakukan seperti halnya dengan
jaringan kabel. Di sinilah nilai skalabilitas jaringan WLAN cukup terasa.

WiFi ( Wireless Fidelity)
Istilah WI-FI diciptakan oleh sebuah organisasi bernama WI-FI alliance yang
bekerja menguji dan memberikan sertifikasi untuk perangkat-perangkat WLAN.
Teknologi WLAN (menggunakan standar radio 802.11 yang sekarang umum disebut
dengan WiFi) telah menjadi teknologi inventori yang handal. Sekarang kondisinya
meluas.
Perangkat wireless diuji berdasaarkan interoperabilitasnya dengan perangkatperangkat
wireless lain yang menggunakan standar yang sama. Setelah diuji dan lulus,
sebuah perangkat akan diberi sertifikasi “WI-FI certified”. Artinya perangkat ini bisa
bekerja dengan baik dengan perangkat-perangkat wireless lain yang juga bersertifikasi
ini. WI-FI sudah banyak digunakan di berbagai sektor seperti bisnis, akademis,
perumahan, dan banyak lagi. Teknologi WiFi ini dapat juga digunakan untuk kegiatan
memindahkan inventori secara cepat, memobilisasi para floor manager dan meningkatkan
kepuasaan pelanggan.

Standarisasi Wifi
802.11a
Standard 802.11a, adalah model awal yang dibuat untuk umum. Mengunakan kecepatan
54Mbps dan dapat mentranfer data double dari tipe g dengan kemampuan bandwidth
72Mbps atau 108Mbps. Sayangnya sistem ini tidak terlalu standard, karena masing
masing vendor atau pabrikan memberikan standard tersendiri. 802.11a mengunakan
frekuensi tinggi pada 5Ghz sebenarnya sangat baik untuk kemampuan tranfer data besar.
Tetapi 802.11a memiliki kendala pada harga , komponen lebih mahal ketika perangkat ini
dibuat untuk publik dan jaraknya dengan frekuensi 5GHz konon lebih sulit menembus
ruang untuk kantor. Pemilihan 5Ghz cukup beralasan, karena membuat pancaran signal
frekuensi 802.11a jauh dari gangguan seperti oven microwave atau cordless phone pada
2GHz, tetapi frekuensi tinggi juga memberikan dampak pada daya jangkau relatif lebih
pendek
802.11b
Sempat menjadi dominasi pemakaian tipe b. Standard 802.11b mengunakan frekuensi
2.4GHz. Standard ini sempat diterima oleh pemakai didunia dan masih bertahan sampai
saat ini. Tetapi sistem b bekerja pada band yang cukup kacau, seperti gangguan pada
Cordless dan frekuensi Microwave dapat saling menganggu bagi daya jangkaunya.
Standard 802.11b hanya memiliki kemampuan tranmisi standard dengan 11Mbps atau
rata rata 5MBbit/s yang dirasakan lambat, mendouble (turbo mode) kemampuan wireless
selain lebih mahal tetapi tetap tidak mampu menandingi kemampuan tipe a dan g.
802.11g
Standard yang cukup kompatibel dengan tipe 802.11b dan memiliki kombinasi
kemampuan tipe a dan b. Mengunakan frekuensi 2.4GHz mampu mentransmisi 54Mbps
bahkan dapat mencapai 108Mbps bila terdapat inisial G atau turbo. Untuk hardware
pendukung, 802.11g paling banyak dibuat oleh vendor. Secara teoritis mampu mentranfer
data kurang lebih 20Mbit/s atau 4 kali lebih baik dari tipe b dan sedikit lebih lambat dari
tipe a.Karena mengunakan c.

Access Point
Access point atau yang lebih sering disebut dengan istilah AP merupakan sebuah
perangkat penghubung antara jaringan wire dengan wireless. Maksudnya sebuah AP akan
bertugas mengubah data yang lalu lalang di media kabel menjadi sinyal-sinyal radio yang
dapat ditangkap oleh perangkat wireless. AP akan menjadi gerbang bagi jaringan wireless
untuk dapat berkomunikasi dengan dunia luar maupun dengan antarsesama perangkat
wireless di dalamnya.
Biasanya pada perangkat AP terdapat satu atau lebih interface untuk media kabel.
Interface media kabel tadi akan dibridging oleh AP tersebut ke dalam bentuk sinyalsinyal
radio, sehingga perangkat wireless dengan kabel tadi dapat terkoneksi. Access
point sangat dibutuhkan jika Anda ingin membuat sebuah infrastruktur jaringan wireless.
Dengan menggunakan AP, maka sebuah jaringan komunikasi akan terbentuk tidak hanya
dua atau tiga perangkat saja yang dapat berkomunikasi tetapi cukup banyak yang dapat
saling berbicara dengan perantara sinyal radio ini.
Pengaplikasian AP yang banyak dilakukan saat ini adalah melakukan
pembagian bandwidth Internet dari link Internet ADSL atau Kabel, sehingga dapat
digunakan oleh banyak orang. Namun jika Anda ingin membangun koneksi hanya
dengan sebuah perangkat wireless lainnya, AP tidaklah mutlak diperlukan. Anda dapat
mengoperasikan perangkat wireless Anda dalam mode peer-to-peer atau yang lebih
dikenal dengan istilah mode Ad-Hoc. Tetapi, kekurangan dari komunikasi mode Ad-Hoc
ini Anda tidak dapat membangun jaringan wireless yang luas karena memang sifatnya
yang Point-to-Point.

Sistem WLAN, terlepas dari keterbatasan perangkat AP, dapat melayani
pengguna dalam jumlah yang tidak terbatas. Para penggunanya dapat menambahkan
APAP baru jika memang jumlah pengguna yang akan dilayaninya semakin membengkak.
Dengan memasang banyak AP, maka banyak sekali keuntungan yang didapat. Anda bisa
memanjakan pengguna jaringan wireless dengan bandwidth yang lega, pengguna juga
dapat bebas berkeliaran di manapun mereka suka karena area coverage-nya sudah pasti
lebih luas, dan jumlah pengguna yang dapat dilayani oleh jaringan ini juga lebih
banyak.Jadi sebenarnya sistem WLAN tidak pernah memberikan batasan berapa banyak
yang dapat terkoneksi ke sebuah jaringan wireless. Semua tergantung pada kemampuan
dan fasilitas perangkatnya.

Sistem Keamanan WLAN
Untuk itu, ada beberapa teknik yang dapat Anda gunakan untuk lebih mempersulit
para pengganggu untuk mengacau jaringan wireless Anda. Metode tersebut adalah WEP,
WPA, dan 802.1x.
• WEP, Teknik pengaman jaringan wireless yang satu ini merupakan kepanjangan dari
Wired Equivalent Privacy. WEP menggunakan sistem enkripsi untuk memproteksi
pengguna WLAN dalam level yang paling dasar. WEP memungkinkan administrator
jaringan wireless membuat encription key yang akan digunakan untuk mengenkripsi
data sebelum dikirimkan melalui jalan udara. Encription key ini biasanya dibuat dari
64 bit key awal dan dipadukan dengan algoritma enkripsi RC4. Ketika fasilitas WEP
diaktifkan, maka semua perangkat wireless (AP dan client) yang ada di jaringan harus
dikonfigurasi dengan menggunakan key yang sama. Hak akses dari seseorang atau
sebuah perangkat akan ditolak jika key yang dimasukkan tidak sama.
• WI-FI Protected Access atau disingkat dengan istilah WPA, merupakan teknik
pengaman jaringan wireless LAN yang diklaim lebih canggih dari WEP. Dengan
disertai teknik enkripsi yang lebih advanced dan tambahan pengaman berupa
otentikasi dari penggunanya, maka WPA akan jauh lebih hebat mengamankan Anda
pengguna WLAN.
• 802.1x, Teknik pengaman yang satu ini akan mengharuskan semua pengguna jaringan
wireless untuk melakukan proses otentikasi terlebih dahulu sebelum dapat bergabung
dalam jaringan. Sistem otentikasinya dapat dilakukan dengan banyak cara, namun
sistem otentikasi menggunakan pertukaran key secara dinamik. Sistem pertukaran key
secara dinamik ini dapat dibuat dengan menggunakan Extensible Authentication
Protocol (EAP).

Tentang WiMAX
Hasil kajian Visant Strategies belum lama ini menunjukkan bahwa pasar 802.16/
WiMAX ( Worldwide Interoperability for Microwave Access ) akan mencapai USD 1
miliar pada 2008. Ke depan, meski tak sepenuhnya akan menggantikan jejaring kabel,
pengadopsian jejaring nirkabel ini akan semakin banyak dilakukan. Perkiraan nilai pasar
ini, mungkin saja akan berubah cepat, terutama bila penerapannya diterima luas di
seluruh dunia.

Sejak dikembangkannya perangkat-perangkat berbasis nirkabel 802.11b, yang dikenal
sebagai Wi-Fi ( wireless fidelity ), yang penerapannya untuk publik disebut HotSpot,
tingkat pengadopsian teknologi nirkabel ini bukan saja lebih luas, kecepatan transfer
datanya pun semakin meningkat. Karenanya, banyak perangkat-perangkat yang berbasis
802.11b (11 MB pada 2,4 GHz) digantikan dengan yang lebih cepat, seperti 802.11g (54
MB pada 2,4 GHz) dan, untuk beberapa hal tertentu, oleh 802.11a (54 MB pada 5 GHz),
yang semuanya berada dalam jangkauan komunikasi nirkabel lokal (LAN, local area
network ).
Perkembangan lanjutannya, sebagaimana dinyatakan Sean Maloney, executive vice
president of Intel's Communications group , adalah WiMAX, yang dapat menjangkau
radius area 30 mil, yang cocok digunakan baik untuk area perkotaan maupun pedesaan.
WiMAX bukan akan menjadi satu-satunya backbone komunikasi berbasis broadband ,
karenanya, nantinya, berbagai perangkat nirkabel akan dapat memanfaatkan keduanya,
baik WiMAX maupun Wi-Fi.
Dengan begitu, WiMAX sebenarnya merupakan versi perpanjangan dari Wi-Fi, yang
umumnya lebih banyak digunakan untuk di dalam ruangan ( indoor ), meski untuk
outdoor -nya juga dimungkinkan, tetapi biayanya lebih besar. Kapasitas dan
kecepatannya jelas lebih besar dengan cakupan yang lebih luas. “Untuk area seluas
Jabotabek ini, perkiraannya cukup dipasangi 5 sampai 7 BTS dan itu sudah mencakup
area komunikasi nirkabel broadband yang bisa melayani berbagai layanan yang selama
ini dijangkau jejaring kabel”, Dede Rusnandar, Marketing Director, IM2 .
WiMAX, meski disebut sebagai berstandar 802.16, kenyataan tak hanya itu. Menurut
Dean Chang, Director of Product Management , Aperto Networks dan anggota forum
WiMAX (www.wimaxforum.org), " WiMAX juga merupakan upaya standarisasi antara
IP berbasis 802.16 dan WMAN ( Wireless Metropolitan Network ) broadband berbasis
ETSI High-Performance Radio Metropolitan Area Network (HiperMAN) dan dan
kelompok industri yang bekerja mencapai tujuan itu. Dengan begitu, perangkat-perangkat
yang berstandar WiMAX dapat digunakan baik berbasis HiperMAN (Eropa) dan
802.16."
WiMAX sendiri, sebenarnya memiliki beberapa standar, antara lain: 802.16a, sebagai
langkah lanjutan dari Wi-Fi, untuk akses nirkabel broadband , baik tetap maupun
bergerak, dalam wide area network (WAN). Standar ini juga diharapkan akan berperan
besar pada alses outdoor dan jejaring privat. Sedang, untuk mendukung mobilitas yang
lebih luas digunakan standar WiMAX 802.16e.
Saat ini, forum WiMAX, yang digagas oleh Nokia dan Ensemble Communications Inc.,
telah didukung oleh lebih dari 180 perusahaan, antara lain Fujitsu, BT, Intel, Pacific
Century Cyberworks (PCCW), China Mobile Telecom, France Telecom, Alcatel, Telenor
dan Qwest.

Gambar 1: 802.16/HiperMAN - Broadband Wireless Access in the Last Mile (Alvarion)

Ini menunjukkan bahwa WiMAX mendapat perhatian yang sangat besar dari kalangan
perusahaan atau operator yang tertarik untuk mengembangkan komunikasi nirkabel
broadband kecepatan tinggi yang terkategori generasi keempat (4G). Di Asia, Negaranegara
seperti Jepang, Korea Selatan, China, India, Malaysia dan Indonesia menunjukkan
ketertarikannya pada WiMAX ini, terutama karena kemampuan broadband -nya, yang
efisien dan mencakup area yang lebih luas.
Yang menarik, tak seperti komunikasi generasi kedua (2G) dan ketiga (3G), WiMAX
(4G) ini dapat diintegrasikan dengan jejaring kabel Ethernet. Ini semakin memungkinkan
pedesaan di pedalaman dapat terhubung menggunakan jejaring kabel Ethernet
menggunakan telepon IP (VoIP). Komunikasi data paket berbasis IP (Protokol Internet)
dapat dioptimalkan oleh WiMAX.
Meskipun standar WiMAX tak memasukkan dukungan penuh terhadap perangkat
bergerak (karena tak ditujukan untuk mematikan 3G, seperti PDA ( personal digital
assistant ) dan ponsel, namun kehadirannya sangat revolusioner, yang boleh dikata akan
mengancam duopoli cable modem/DSL ( Digital Subscriber Line ). Dengan WiMax,
nantinya, selain jangkauan layanannya yang lebih luas dan menutup blankspot, juga
koneksi akan tersedia di mana saja ( always on ).
Namun, jika standar 802.16e disahkan, maka WiMAX berarti juga mendukung
penggunaan perangkat bergerak (selain komunikasi nirkabel tetap). Sedang standar yang
sepenuhnya mendukung perangkat bergerak adalah 802.20. Diperkirakan pada tahun
2006 mendatang ini laptop berbasis WiMAX sudah akan ada di pasar. Penggunaan lain
dari jejaring WiMAX ini, tampaknya potensial juga untuk penerapan perusahaanperusahaan
besar, yang memiliki puluhan kantor cabang atau juga pemerintahan
(eGovernment).
Menurut John Muleta, chief of the Wireless Telecommunications Bureau , apa yang
sesungguhnya dijanjikan WiMAX adalah untuk menjawab mimpi-mimpi para pengguna
komputer dan operator. “Tak ada lagi kabel, tak ada serat optik, sama sekali tak ada lagi
kabel alias nirkabel!”. Diperkirakan, WiMAX akan dilanggani oleh tak kurang dari 150
sampi 200 juta pelanggan tahun 2010 mendatang. Dan, ketika jejaring WiMAX ini
terpasang, maka biaya pemasangan dan operasinya pun 41 persen lebih rendah dibanding
jejaring kabel atau DSL yang ada saat ini.
Meskipun dalam waktu dekat ini, belum akan tersedia di rumah atau di kantor Anda, dan
roaming belum akan terjadi hingga tahun 2007 mendatang, namun akses Internet sudah
dapat dilayani dalam kapasitas broadband nirkabel, sehingga memungkinkan Anda
browsing Internet sambil mengendarai mobil, di kereta api atau di mana saja. Artinya,
benar-benar mendukung mobilitas Anda, karena aksesnya tersedia di mana-mana.


Harapannya, kalau dalam layanan komunikasi suara berbasis nirkabel dapat mengurangi
40% biayanya dibandingkan layanan berbasis kabel, dengan WiMAX nilai ekonomis
yang sama akan terjadi dalam layanan komunikasi data. META Group memperkirakan
bahwa WiMAX akan membuktikan suatu keuntungan ekonomis bagi kalangan penyedia
layanan, setidaknya dalam empat kunci penting. Yakni, mengurangi belanja modal (
capex ) hingga di bawah USD 240 per pelanggan tahun 2001; mengurangi biaya
operasional ( opex ) hingga 41% dibandingkan koneksi kabel pada periode yang sama;
mengurangi keluhan pelanggan melalui peningkatan kepuasan pelanggan; dan memiliki
layanan yang sangat terdiferensiasi.
Penerapan WiMAX akan melewati tiga fase. Pertama, penggunaan teknologi WiMAX
berbasis spesifikasi IEEE 802.16d dengan menggunakan antena luar untuk melayani
pelanggan yang dikenal di suatu lokasi tertentu. Fase kedua, pengembangan antena luar,
meningkatkan peran teknologi WiMAX melalui penerapan di lokasi si pelanggan.
Fase ketiga, meluncurkan spesifikasi IEEE 802.16e, dimana perangkat keras WiMAX -
Certified tersedia sebagai solusi portabel untuk para pengguna yang akan melakukan
roaming antar wilayah layanan (komunikasi data, suara dan video) yang akan
menghubungkan layanan Wi-Fi yang ada sekarang ini.
Menurut Edward Rerisi, Director of Research, Allied Business Intelligence , bahwa,
"Dari sudut pandang operator, memberikan mereka standar nirkabel broadband dan biaya
pembelian perangkat yang lebih murah. Standar baru ini diharapkan akan mendorong
nilai kompetitif, biaya yang murah dan pangsa pasar yang besar. Juga menguntungkan
para vendor karena banyak yang membeli perangkat dan para konsumen pun dapat
menikmati akses kapasitas besar yang cepat – sekitar 75 Mbps baik uplink maupun
downlink .”
Di sisi lain, Craig Mathias, seorang analis dari FarPoint Group , menyatakan bahwa
WiMAX memiliki dua penggerak: pertama, berbiaya lebih rendah untuk koneksi nirkabel
antar titik ke titik yang bersifat tetap dan interoperabilitas. Lebih dari itu, karena
teknologi microwave sudah lama tersedia, jadi ia tak sensitif terhadap harga. Meskipun
ada pro kontra, namun WiMAX akan segera tersedia.
Apakah berbagai pengembangan yang berbasis broadband ini akan saling mematikan?
Sean Maloney, executive vice president of Intel's Communications group, bahwa baik
Wi-Fi, WiMAX, WCDMA, maupun 3G, tak akan saling mematikan, melainkan di antara
teknologi ini akan saling tumpang tindih.

0 komentar: