Juli 04, 2008

Jaringan Lokal Akses Tembaga, Jarlokar, Jarlokaf

2.1 Jaringan Lokal Akses Tembaga
Jaringan lokal akses tembaga ( JARLOKAT ) merupakan jaringan akses
dari sentral ke pelanggan dengan menggunakan tembaga sebagai media aksesnya.
Konfigurasi dasar jarlokat ditunjukkan seperti pada Gambar 2.1, dimulai dari RPU
( Rangka Pembagi Utama ) sampai dengan KTB ( Kotak Terminal Batas ) pada
pesawat pelanggan.

Keterangan :
STO : Sentral Telepon Otomat
RPU : Rangka Pembagi Utama
KP : Kotak Pembagi
KTB : Kotak Terminal Batas
Pswt : Pesawat telepon

2.2 Struktur jaringan
Berdasarkan cara pencatuan saluran dari sentral ke pesawat pelanggan,
jaringan kabel lokal dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu jaringan catu
langsung, jaringan catu tak langsung, dan jaringan catu kombinasi.

2.2.1 Jaringan catu langsung
Pada jaringan catu langsung ini, pesawat pelanggan dicatu dari KP terdekat
yang langsung dihubungkan dengan RPU tanpa melalui RK seperti pada
Gambar 2.2.

Jadi, pada jaringan ini, semua pasangan urat kabel dari KP tersambung secara
tetap ( permanen ) ke RPU. Jaringan model ini, biasanya dipakai untuk
wilayah :
-Kota kecil yang masih menggunakan sentral manual dengan jumlah
pelanggan telepon sedikit.
-Pada kota besar, sistem ini untuk mencatu daerah sekitar sentral
telepon ( radius sampai dengan 500 meter ).
-Untuk daerah terkonsentrasi yang mempunyai kebutuhan telepon
cukup tinggi dan komplek yang tidak memungkinkan dipasang RK.

Di STO Simpanglima dengan jumlah pelanggan 24.650 sst menggunakan
jaringan catu langsung dan jaringan catu tak langsung. Penggunaan jaringan catu
langsung digunakan pada wilayah sekitar STO Simpanglima dengan alasan jarak
antara STO Simpanglima dengan daerah catu langsung kurang lebih 500 meter.
Daerah catu langsung meliputi daerah jalan Sriwijaya untuk arah utara, ke arah
selatan meliputi daerah jalan Tri Lomba Juang, ke arah barat meliputi daerah jalan
Pandanaran, dan ke arah timur meliputi daerah jalan Pahlawan. Untuk
penggunaan daerah catu langsung lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran

2.2.2 Jaringan catu tak langsung
Jaringan catu tak langsung adalah jaringan kabel lokal dimana pesawat
pelanggan dicatu dari KP terdekat yang dihubungkan terlebih dahulu ke RK, baru
kemudian dihubungkan ke RPU.
Dalam hal ini, RK berfungsi sebagai titik sambung antara kabel primer dan
kabel sekunder. Pemakaian jaringan catu tak langsung seperti terdapat pada
Gambar 2.3 di bawah ini.

Keterangan :
STO : Sentral Telepon Otomat
RPU : Rangka Pembagi Utama
RK : Rumah Kabel
KP : Kotak Pembagi
Pswt : Pesawat Telepon

Pemakaian jaringan catu tak langsung ini juga dipakai pada kota – kota sedang
dan besar yang digunakan untuk mencatu daerah yang pelanggannya tersebar dan
jauh . Jaringan catu tak langsung juga digunakan di STO Simpanglima yaitu di
daerah sekitar Simpanglima yang merupakan kawasan perkantoran.

2.2.3 Jaringan catu kombinasi
Jaringan catu kombinasi adalah jaringan lokal di mana pesawat pelanggan
dicatu melalui dua cara, yakni sebagian dengan catu langsung, dan sebagian lagi
dengan catu tak langsung.

Keterangan :
STO : Sentral Telepon Otomat
RPU : Rangka Pembagi Utama
KP : Kotak Pembagi
RK : Rumah Kabel
Pswt : Pesawat

Pemakaian jaringan catu kombinasi digunakan hampir pada semua kota
sedang dan besar, karena letak sentral telepon biasanya di pusat kota atau pusat
kepadatan penduduk, sedang lokasi pelanggan menyebar mulai dari yang dekat
dengan sentral telepon, dan banyak juga yang berada jauh dari letak sentral
tersebut. Pemakaian jaringan catu kombinasi seperti pada Gambar 2.4 di bawah
ini.

2.3. RPU ( Rangka Pembagi Utama )
Merupakan suatu ruangan yang letaknya dibawah sentral telepon ( untuk
gedung STO bertingkat ) atau pada ruangan di depan / disamping ruang sentral
telepon (untuk gedung STO tidak bertingkat). Pada kantor telepon kecil ( manual )
biasanya berupa papan lemari perkawatan, dan pada kantor telepon sedang / besar
sudah berupa kerangka besi vertikal dan horisontal ( terminal blok vertikal dan
terminal blok horisontal ).

a. Terminal Blok Vertikal
Dipasang pada RPU di sisi pelanggan, tempat diterminasikan kabel primer.
Terminal blok vertikal mempunyai berbagai kapasitas :
- Terminal blok dengan kapasitas 25 pasang urat kabel
- Terminal blok dengan kapasitas 50 pasang urat kabel
- Terminal blok dengan kapasitas 100 pasang urat kabel
Dengan menggunakan jumper wire, terminal blok vertikal dihubungkan dengan
terminal blok horisontal.

b.Terminal blok horisontal
Seluruh kabel yang datang dari sentral diterminasikan pada terminal blok
horisontal. Terminal blok horisontal ini dipasang pada RPU disisi sentral dan
mempunyai kapasitas 100 pasang urat kabel dengan jenis tekan sisip. Jenis yang
digunakan adalah type K – 71.
Terminal blok vertikal yang digunakan pada STO Simpanglima adalah terminal
blok dengan kapasitas 100 pasang urat kabel, demikian juga dengan terminal blok
horisontal sebanyak 100 pasang urat kabel.

Dibawah RPU, terdapat ruang bawah tanah yang umumnya disebut cable
chamber, didalam ruang tersebut dipasang rangka besi guna menambatkan kabel–
kabel primer dari luar sebelum terdistribusi ke RPU. RPU berfungsi sebagai
tempat penyambungan antara kabel primer dengan kabel dari sentral, dan sebagai
tempat pengetesan dalam melokalisir gangguan.

Di dalam ruangan RPU terdapat peralatan yang dinamakan meja ukur yang
digunakan untuk mengukur kondisi pesawat telepon pelanggan termasuk saluran
(saluran luar dan saluran dalam) dan pesawat teleponnya, karena letaknya
demikian , maka fungsi meja ukur adalah :

1. Mengukur kondisi saluran baik ke arah luar meupun ke arah dalam, sebagai
contoh :
- Mengukur saluran a terhadap kemungkinan adanya tegangan asing
- Mengukur isolasi saluran a terhadap saluran b dan sebagainya
2. Mengukur dan mengetes kondisi pesawat telepon pelanggan, sebagai contoh
diantaranya untuk mengetahui mutu mikrophone dan telepon set tersebut

2.4 RK ( Rumah Kabel )
RK merupakan salah satu bagian yang penting dalam suatu jaringan kebel
telepon antara sentral dengan pesawat pelanggan yang biasanya dipasang di tepi
jalan, trotoar, dan pada tempat yang tidak mengganggu lalu lintas dan aman. RK
terbuat dari beton ( type lama , sekarang tidak dipakai lagi ), dan ada juga yang
terbuat dari besi / fiber glass. RK mempunyai fungsi sebagai tempat
penyambungan antara kabel primer dengan kabel sekunder, tempat melaksanakan
pengetesan untuk melokalisir gangguan, dan tempat melaksanakan penjumperan
antara terminal blok disisi primer dengan terminal blok disisi sekunder.

Kapasitas RK paling kecil 800 pasang, dengan arti jumlah pasangan primer
dengan pasangan sekunder yang dapat diterminasikan adalah 800 pasang,
sedangkan kapasitas RK paling besar 2400 pasang (dimensi RK dengan kapasitas
2400 pasang sama dengan kapasitas 1600 pasang). Pada umumnya, perbandingan
antara kapasitas kabel primer dan kabel sekunder adalah 2 : 3.

2.5 KP / DP ( Kotak Pembagi / Distribution Point )
KP merupakan unit terminal kabel tempat penyambungan antara kabel
sekunder dengan kabel distribusi (penanggal) yang mempunyai fungsi sebagai
tempat penyambungan antara kabel sekunder dengan kabel distribusi, dan sebagai
tempat pengetesan untuk melokalisir gangguan.
Gambar 2.5 merupakan gambar jaringan kabel sekunder dan saluran distribusi

Keterangan :
RK : Rumah Kabel
KP : Kotak Pembagi
Pswt : Pesawat telepon

KP ada berbagai macam jenis, antara lain, Kotak Pembagi Tiang ( KPT ),
Kotak Pembagi Dinding ( KPD ), Tabung Pembagi / Terminal Post ( TP ).

1. Kotak Pembagi Tiang ( KPT )
Mempunyai kapasitas 10 pasang yang kecil dan 20 pasang yang besar.
Digunakan untuk mencatu pelanggan yang terpencar dengan menggunakan
saluran penanggal.

2. Kotak Pembagi Dinding ( KPD )
Dipasang pada dinding sebelah luar, biasanya digunakan untuk mencatu
pertokoan/rumah yang letaknya berdampingan secara teratur. Dapat juga dipasang
pada dinding sebelah dalam / biasanya digunakan untuk mencatu tiap tingkat pada
gedung bertingkat/komplek industri, kampus, perkantoran. DP jenis ini
mempunyai kapasitas lebih besar dibanding DP atas tiang dan biasanya kapasitas
paling kecil 60 pasang dan paling besar 400 pasang.

3. Tabung Pembagi / Terminal Post ( TP )
Adalah kotak pembagi yang dipasang di atas permukaan tanah/pelataran.
Digunakan untuk mencatu pelanggan pada daerah permukaan yang sudah mapan
seperti perumahan pada real estate.
Pada STO Simpanglima menggunakan kotak pembagi tiang dengan
kapasitas 10 – 20 saluran. Umumnya, dari 10 saluran, diambil 1 sebagai saluran
cadangan dan dari 20 saluran diambil 2 sebagai saluran cadangan. Saluran
cadangan ini berfungsi sebagai pengganti apabila dalam 1 KP tersebut ada saluran
yang mengalami kerusakan atau sedang dalam perbaikan. Untuk lebih lengkapnya
jumlah KP beserta kapasitasnya dapat dilihat pada lampiran.

2.6 KTB ( Kotak Terminal Batas )
KTB merupakan tempat penyambungan antara kabel penanggal / distribusi
dengan kabel instalasi dalam rumah ( indoor cable ) yang mempunyai fungsi
sebagai pembatas antara IKR pada rumah pelanggan dengan saluran penanggal
pada jaringan kabel., tempat terminasi awal IKR pada rumah pelanggan, tempat
terminasi akhir saluran penanggal dari jaringan kabel telepon local, tempat
penyambungan antara IKR pada rumah pelanggan dengan saluran penanggal dari
jaringan local, dan tempat pemeriksaan ada tidaknya dial tone (nada pilih).
KTB biasanya dipasang pada dinding rumah pelanggan dengan ketinggian kurang
lebih 170 cm dari atas tanah.

KTB mempunyai dua bagian, yaitu sisi TELKOM dan sisi pelanggan.
1. Sisi Telkom
Batasan sepenuhnya tanggung jawab TELKOM terhadap kondisi instalasi
kabel. Pada sisi TELKOM terdapat terminal urat kabel yang berfungsi untuk
menterminasikan kabel saluran penanggal, IKR, kabel yang terhubung ke utas
konektor pada sisi pelanggan, dan kabel yang terhubung ke soket pada sisi
pelanggan. Sisi Telkom dilengkapi dengan pintu yang hanya dapat dibuka dengan
alat khusus /dirancang dengan menggunakan segel.

2. Sisi Pelanggan
Sisi pelanggan adalah batasan pelanggan diijinkan memelihara, memeriksa, dan
memperbaiki IKR. Dalam kondisi normal (operasi), maka penyambungan saluran
pananggal dengan IKR dilakukan dengan memasukkan utas konektor ke dalam
outlet pasangannya di sisi pelanggan. Pelanggan telepon dapat memeriksa ada
tidaknya nada pilih dari sentral telepon dengan cara memasukkan utas konektor
dari pesawat telepon langsung ke outlet yang ada pada sisi pelanggan.

2.7 IKR ( Instalasi Kabel Rumah )
IKR merupakan instalasi kabel yang digunakan dalam rumah yang meliputi
kabel indoor, soket, dan pesawat telepon.
a. Kabel Indoor
Kabel berisolasi dan berselubung PVC dengan warna abu-abu /hitam yang
berfungsi untuk menghubungkan antara KTB dengan roset pesawat telepon.
b.Soket
Merupakan terminal penyambungan antara instalasi kabel dalam rumah
(indoor cable) dengan perangkat terminal (misal pesawat telepon) sehingga
memudahkan menyambung dan memutuskan hubungnan antara terminal ke
instalasi kabel rumah.
c. Pesawat telepon
Merupakan media untuk berkomunikasi sebagai akhir dari jaringan kabel akses
tembaga.

2.8 Jenis-jenis kabel
2.8.1 Kabel Primer
Kabel primer adalah kabel yang fungsinya menghubungkan RPU suatu
sentral telepon ke RK dan DP / KP pada daerah catuan langsung seperti terdapat
pada Gambar 2.8

Keterangan :
STO : Sentral Telepon Otomat
RPU : Rangka Pembagi Utama
RK : Rumah Kabel
KP : Kotak Pembagi

Kabel primer mempunyai kapasitas maksimal 2400 pasang dengan diameter
0,4 mm dan 0,6 mm. Untuk STO kapasitas besar kabel primer ditanam langsung
atau dipasang melalui pelanggan yang dicor beton (sistem duct)

2.8.2 Kabel Sekunder
Kabel sekunder adalah kabel yang menghubungkan RK dengan DP/KP.
Kabel sekunder mempunyai kapasitas maksimal 200 pasang dengan diameter urat
kabel bervariasi antara 0,4 s/d 0,8 mm seperti yang terdapat Gambar 2.9.

Kabel sekunder dipasang dengan cara ditanam langsung atau atas tanah
( kabel udara ).
2.8.3 Kabel Distribusi ( Penanggal )
Kabel distribusi adalah kabel distribusi pelanggan (penanggal) yang
fungsinya menghubungkan DP/KP ke tambatan akhir pada rumah pelanggan.
Kabel yang digunakan adalah kabel penanggal. Kabel penanggal ada dua jenis,
yaitu kabel dengan pengua dan tanpa penguat.

2.8.4 KTTL ( Kabel Tanah Tanam Langsung )
Kabel tanah tanam langsung adalah kabel tembaga dengan kapasitas 200
pair dengan penghantar tembaga berdiameter 0,6 mm, berisolasi polyethene atau
polyethene busa kulit, berisi petrojely, memakai elektris pita aluminium,
berperisai pita baja, dan berselubung polyethene. Gambar 2.10 merupakan gambar
kabel tanah tanam langsung.

2.8.5 Kabel Duct
Kabel duct adalah kabel tembaga yang dimasukkan dalam pipa. Kabel
tembaga mempunyai kapasitas 200 pair-1600 pair dengan penghantar tembaga
berdiameter 0,6 mm berisolasi polyethene busa kulit, berisi petrojely, memakai
pelindung elektris pita aluminium dan berselubung polyethene. Gambar 2.11
adalah gambar kabel duct.

2.8.6 Kabel Udara
Kabel udara adalah kabel yang konstruksinya dibuat khusus untuk dipasang
di atas tanah. Gambar 2.11 merupakan gambar kabel udara.

2.8.7 Indoor Cable
Kabel telepon dalam rumah (indoor cable) berisolasi dan berselubung PVC
mempunyai kapasitas 2 s/d 100 pair penghantar dari tembaga lunak dengan
diameter 0,6 mm. Gambar 2.12 merupakan gambar indoor cable.

Pada berbagai jenis kabel diatas, tiap-tiap kabel mempunyai beberapa
lapisan. Fungsi masing-masing lapisan tersebut adalah :
a) Urat kabel dengan isolasi PE / PVC
Berfungsi sebagai penghantar yang menyambungkan terminal dengan
sentral.
b) Isolasi Polyethyline ( PE ) atau Poly Vinyl Chloride ( PVC ) berwarna
Berfungsi sebagai pembungkus dan isolator antar penghantar. Kode warna
dalam perhitungan urat kabel.
c) Pita pelilit atau pengikat kode warna
Berfungsi untuk mempermudahkan perhitungan urat kabel dan mengikat
kabel agar sama.
d) Pembungkus inti kabel
Berfungsi untuk membalut inti kabel supaya bulat, padat, sebagai bantalan
antara urat kabel dengan lapisan alminium, dan sebagai pencegah lelehnya
isolasi penghantar pada saat pembuatan kulit kabel.
e) Aluminium Foil
Berfungsi sebagai pelindung elektris terhadap induksi tegangan asing dari
luar.
f) Kulit Dalam ( PE hitam )
Berfungsi sebagai pelindung kemungkinan masuknya air dan sebagai
bantalan antara lapisan armouring dengan lapisan alminium.
g) Armouring Baja
Berfungsi sebagai pelindung mekanis terhadap benturan benda tajam / keras,
dan sebagai pelindung elektris terhadap indksi tegangan asing.
h) Kulit luar kabel ( PE hitam )
Berfungs sebagai pelindung kemungkinan masuknya air dan sebagai
bantalan pada waktu penarikan.
i) Kawat Telanjang Tembaga ( Cu )
Berfungsi sebagai penghubung ke tanah atau ground.

0 komentar: