Juli 14, 2008

Data Performansi Jaringan

Nilai redaman maksimum sel yang diperbolehkan disebut juga sebagai Maximum allowable Path Loss (MAPL), yang dihitung dari data teknis link arah revese maupun arah forward.
a.MAPL arah forward.
MAPL arah forward diperlukan untuk menentukan nilai maksimum redaman propagasi yang disyaratkan agar BTS masih dapat melayani keperluan komunikasi seluruh MS cakupannya,didapatkan :
,sehingga MAPL = 36 dBm + 16,5 dBi-3 dB +0 dBi – 9 dB – (- 121,16 dBm) – 6,2dB = 155,46 dBm

b.MAPL arah reverse
Sedangkan data teknis untuk arah reverse ( pada lampiran B) digunakan untuk menghitung radius sel yang bisa dicover oleh BTS.MAPL untuk arah reverse dimodelkan dengan persamaan berikut ini :
dimana Sensitivitas Antena Receiver adalah
sehingga MAPL = 23 dBm – 0 dB + 0 dBi + 16,5 dB – 3 dB – (-121,18 dBm) –0dB – 0 dB – 2 dB – 7 dB – 0 dB – 9,33 dB == 139,35 dBm

Untuk perhitungan selanjutnya, MAPL yang dipakai adalah MAPL yang paling kecil nilainya. Karena dengan redaman yang kecil akan dihasilkan radius sel yang lebih luas. Dengan demikian MAPL untuk kasus ini adalah 139,35 dBm.
Hasil drive test didapatkan sebagai berikut:

- Mobile Station (MS) receive power
Dari hasil drive test daerah yang MS-nya memiliki daya terima rendah akan mengakibatkan drop call dan access failure (originating fails dan terminating fails). Drop call ditandai dengan bendera merah dengan daya terima MS -105 sampai -75 dBm. 3 drop call di daerah Pantai Mutiara Pluit (1 drop call dengan daya -105 sampai-95 dBm, 1 drop call dengan daya -95 sampai -90 dBm, 1 drop call dengan daya -85 sampai -75 dBm), 1 drop call di antara l.Pluit Putera dan Pluit Selatan dengan daya -95 sampai -90 dBm, 1 drop call di antara Jembatan Lima dan Tambora dengan daya sebesar -95 sampai -90 dBm. Sedangkan access failure ditandai dengan pin merah pada daerah-daerah yang memiliki daya MS terima rendah. Dari hasil drive test, access failure lebih banyak terjadi dibandingkan dengan drop call. Hampir di semua range daya terdapat access failure, hal ini mengindikasikan bahwa selain faktor daya terima MS ada faktor lain yang mengakibatkan access failure. Dengan demikian, daerah yang mengalami drop call dan access failure adalah daerah PA2(Pantai Mutiara Pluit) dan PA7 (Pantai Ria Ancol) yang ditandai dengan kotak merah.

- Frame Error Rate (FER)
FER (Frame Error Rate) merupakan rata-rata kesalahan frame dalam satu detik. Nilai FER maksimum yang disyaratkan adalah 1%, jika suatu coverage memiliki FER lebih dari 1% akan mengakibatkan adanya drop call. Daerah-daerah yang memiliki masalah FER antara lain PA2(Pantai Mutiara Pluit), PA3 (Pluit Raya Mutiara Batu), PA6 (Tanah Sereal), dan PA7 (Pantai Raya Ancol).

- Ec/Io
Ec/Io juga menjadi salah satu penyebab terjadinya drop call. Dari hasil drive test , drop call terjadi pada wilayah dengan Ec/Io dibawah -10 dB. Daerah yang mengalami drop call akibat nilai Ec/Io yang jelek antara lain komplek Pantai Mutiara Pluit, Jl. Pluit Putera, dan daerah Jembatan Lima.

Dari hasil pengecekan kondisi RF, diperoleh sebagai berikut: Jumlah call yang masuk ke jaringan (BTS-BSC-MSC) disebut sebagai call attempt, sedangkan jumlah call yang berhasil dilayani disebut sebagai call seizures. Tidak semua call yang masuk ke jaringan akan berhasil mendapatkan kanal trafik. Jumlah call yang tidak berhasil mendapatkan kanal (gagal dalam pengaksesan) disebut mengalami access failures. Access failures dapat terjadi karena MS gagal mendapatkan kanal (blocked call) atau MS berhasil mengakses kanal tetapi gagal sebelum panggilan tersambung (setup failures). Blocked call tidak terjadi karena adanya RF loss tetapi karena kondisi trafik jaringan, sedangkan setup failures terjadi karena RF loss(rata-rata 2,775%), originating call failures (7,975%) , terminating cal failures (10,1325%), dan non RF loss (5,815%). Dari data tersebut diketahui bahwa kegagalan call paling banyak terjadi karena access failure (Blocks rate 0,8925%, Setup Failures 6,32%) dan drop call sebesar 2,875%.

0 komentar: