Dewasa ini pengunaan internet sebagai media untuk mendapatkan atau bertukar informasi secara cepat, mudah, murah bahkan gratis, internet telah menjadi salah satu kebutuhan pokok beberapa orang. Hal ini terlihat dari jumlah penguna internet dari waktu ke waktu kian terus bertambah bak jamur yang tumbuh di musim hujan. Baik untuk keperluan pendidikan, untuk bisnis, untuk komunikasi ataupun hanya sekedar untuk having fun seperti halnya untuk chating , brosing2, main friendster, main game online atau bahkan sebagai arena pemuas nafsu belaka dan aneka hiburan lainya ditawarkan di internet. Namun sekarang ini tarip bagi penguna internet dirasakan masih sangat mahal untuk kalangan ekonomi kelas menengah ke bawah.
pengenalan wireless dan mengapa teknologi ini perlu dikembangkan ?
Wireless internet merupakan koneksi internet yang menggunakan frekuensi
radio dan bekerja pada kecepatan tinggi yaitu 11–54 Mbps, jauh lebih cepat daripada layanan internet melalui telepon yang hanya kecepatan maksimum 56 Kbps (milik telkom).
Pemakaian wireless internet memungkinkan akses internet selama 24 jam dengan biaya sangat murah karena wireless internet tidak akan dikenakan pulsa , sehingga pemakai hanya dikenakan biaya pembayaran kepada Internet Service Provider (ISP) saja.
Sebagai upaya untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat agar masyarakat secara mandiri dapat lebih maju dalam berbagai hal, tentunya terobosan baru seperti wireless internet ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan dukungan dari kalangan perguruan tinggi dan pusat–pusat informasi,dll sehingga seluruh masyarakat dapat menikmati informasi secara lebih murah.
Layanan Akses Wireless
Sejalan dengan perkembangan teknologi, akses Internet semakin terjangkau dan mudah. Saat ini semakin banyak media komunikasi yang bisa diterapkan. Salah satunya adalah dengan menggunakan teknologi wireless atau media nirkabel sebagai tulang punggung jalur komunikasi.
Wireless Broadband
Paket layanan Wireless Broadband adalah salah satu dari beberapa layanan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan akses Internet Corporate dengan total koneksi tak terbatas. Layanan Wireless Broadband mempergunakan Radio Link untuk menghubungkan satu kantor atau gedung dengan yang lain.
Penggunaan peralatan Radio Link ini merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan tersedianya jaringan Line Dedicated dan mahalnya biaya yang diselenggarakan oleh pihak ketiga.
Definisi & Spesifikasi
- Akses Internet Broadband, menggunakan media radio wireless berkecepatan tinggi sampai dengan 11 Mbps.
- Bekerja di frekuensi radio 5.8 GHz dan 2.4 GHz.
- Backbone to multipoint (sectoral) antara PoP Indonet PoP.
Kenapa menggunakan Internet Wireless?
- Teknologi cukup mudah untuk diterapkan.
- Tidak membutuhkan waktu lama untuk instalasi (untuk gedung yang sudah menjadi PoP Indonet).
- Biaya operasional yang lebih murah.
- Tidak ada ketergantungan dengan pihak ketiga penyedia media. Sudah dalam coverage area PoP Indonet.
- Local bandwidth IIX sampai 512 Kbps.
APLIKASI WIRELESS LOCAL AREA NETWORK PADA JARINGAN KOMPUTER
Penerapan wireless LAN ini ditujukan sebagai alternatif dari pengembangan jaringan lokal komputer LAN kabel yang sudah ada seperti penambahan jumlah wireless client untuk konstruksi bangunan yang sulit dan tidak memungkinkan dilalui oleh kabel atau dapat juga dianggap sebagai jaringan LAN yang sifatnya sementara sehingga penggunaan kabel sebagai media transmisi menjadi tidak efisien. Bahkan pada penerapan tertentu, wireless LAN ditujukan untuk menyediakan akses jaringan yang mempunyai karakteristik mobilitias tinggi, sehingga wireless client dapat mengakses jaringan dimana saja tanpa memikirkan penyambungan kabel menuju server.
Pada dasarnya konfigurasi wireless LAN ini terdiri sumber data (server) yang dihubungkan dengan access point melalui kabel backbone berdasarkan protokol jaringan yang dipakai (ethernet) dan selanjutnya dipancarkan melalui gelombang elektromagnetik selayaknya kabel backbone seperti pada LAN kabel biasa yang kemudian diterima oleh client (misalnya PC Desktop, laptop maupun peripheral lainnya) melalui card wireless adapter yang mendukung jaringan wireless LAN berdasarkan standarisasi IEEE 802.11. Access point mempunyai jangkauan yang terbatas, yaitu sekitar 500 feet untuk ruangan tertutup (indoor) dan 1000 feet untuk ruangan terbuka (outdoor).
Wireless LAN akan mengalami proses handoffs agar wireless client dapat tetap melanjutkan komunikasi dengan server melalui access point yang berbeda. wireless client akan tetap memonitor kuat sinyal yang diterima dari access point, apabila kuat sinyal yang diterima kurang dari nilai sensitivitas penerimaan (threshold) maka wireless client tersebut akan melakukan proses handoffs yang selanjutnya akan mencari atau menjelajah kuat sinyal terdekat untuk meneruskan hubungannya dengan server. Proses identifikasi (inisialisasi) dari wireless client untuk menemukan sinyal access point yang terkuat dibatasi 60 detik Proses pencarian AP atau EP untuk dijadikan BSS ini disebut dengan Backbone Search Timer. Selama level daya yang diterima diatas –77 dBm, wireless client tersebut masih dapat berkomunikasi dengan access point yang lama, namun pada saat level daya kurang dari –77dBm wireless clent tersebut mulai melakukan proses handoffs dengan beralih pada level daya yang lebih kuat dari access point sebelumnya.
Deskripsi Alternatif : Penerapan wireless LAN ini ditujukan sebagai alternatif dari pengembangan jaringan lokal komputer LAN kabel yang sudah ada seperti penambahan jumlah wireless client untuk konstruksi bangunan yang sulit dan tidak memungkinkan dilalui oleh kabel atau dapat juga dianggap sebagai jaringan LAN yang sifatnya sementara sehingga penggunaan kabel sebagai media transmisi menjadi tidak efisien. Bahkan pada penerapan tertentu, wireless LAN ditujukan untuk menyediakan akses jaringan yang mempunyai karakteristik mobilitias tinggi, sehingga wireless client dapat mengakses jaringan dimana saja tanpa memikirkan penyambungan kabel menuju server.Pada dasarnya konfigurasi wireless LAN ini terdiri sumber data (server) yang dihubungkan dengan access point melalui kabel backbone berdasarkan protokol jaringan yang dipakai (ethernet) dan selanjutnya dipancarkan melalui gelombang elektromagnetik selayaknya kabel backbone seperti pada LAN kabel biasa yang kemudian diterima oleh client (misalnya PC Desktop, laptop maupun peripheral lainnya) melalui card wireless adapter yang mendukung jaringan wireless LAN berdasarkan standarisasi IEEE 802.11. Access point mempunyai jangkauan yang terbatas, yaitu sekitar 500 feet untuk ruangan tertutup (indoor) dan 1000 feet untuk ruangan terbuka (outdoor).
Wireless LAN akan mengalami proses handoffs agar wireless client dapat tetap melanjutkan komunikasi dengan server melalui access point yang berbeda. wireless client akan tetap memonitor kuat sinyal yang diterima dari access point, apabila kuat sinyal yang diterima kurang dari nilai sensitivitas penerimaan (threshold) maka wireless client tersebut akan melakukan proses handoffs yang selanjutnya akan mencari atau menjelajah kuat sinyal terdekat untuk meneruskan hubungannya dengan server. Proses identifikasi (inisialisasi) dari wireless client untuk menemukan sinyal access point yang terkuat dibatasi 60 detik Proses pencarian AP atau EP untuk dijadikan BSS ini disebut dengan Backbone Search Timer. Selama level daya yang diterima diatas –77 dBm, wireless client tersebut masih dapat berkomunikasi dengan access point yang lama, namun pada saat level daya kurang dari –77dBm wireless clent tersebut mulai melakukan proses handoffs dengan beralih pada level daya yang lebih kuat dari access point sebelumnya.
Wi-Fi
Wi-Fi (Wireless Fidelity) memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks disingkat WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya. Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Local (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) dapat terhubung dengan internet melalui access point (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.
WiMAX: Koneksi Broadband Lewat Wireless
Jika Anda suka menggunakan teknologi wireless untuk komunikasi data, sebentar lagi Anda akan merasakan nikmatnya koneksi wireless berkualitas broadband dengan area cakupan setara Metropolitan Area Network (MAN).
Apakah Anda pernah mempunyai pengalaman ketika perusahaan Anda sangat membutuhkan sebuah koneksi Internet sekelas broadband dan memiliki dana yang cukup untuk itu, namun tidak juga bisa mendapatkan koneksi tersebut hanya karena alasan belum sampainya kabel-kabel penyedia jalur komunikasi ke lokasi Anda? Jika Anda pernah mengalaminya perasaan jengkel mungkin akan terbersit dibenak Anda, apalagi bagi yang benar-benar membutuhkan adanya koneksi broadband tersebut. Mulailah menyalahkan berbagai pihak karena tidak becus bekerja.
Saat ini, media dan sistem koneksi yang paling banyak digunakan untuk menghantarkan koneksi broadband ke lokasi-lokasi pengguna Internet adalah media Cable dan DSL. Memang tidak diragukan lagi kepopuleran kedua media broadband ini begitu meledak, karena dari hari ke hari jumlah penggunanya terus menanjak. Area cakupannya pun tidak henti-hentinya diperluas karena peminatnya yang semakin banyak. Koneksi jenis ini menjadi pilihan banyak orang belakangan ini dikarenakan beberapa faktor, pertama biaya yang relatif lebih murah daripada menggunakan media Leased line, implementasinya lebih mudah hanya perlu sebuah modem router yang bisa dibeli di mana-mana, bandwidth yang dapat bervariasi pada saat-saat tertentu yang tidak bisa ditemukan jika menggunakan Leased line, dan banyak lagi faktor pendukung lainnya.
Hal ini membuktikan bahwa semakin banyak orang yang membutuhkan koneksi Internet yang cukup baik atau paling tidak lebih baik dari dial-up sambil tetap menjaga agar koceknya tidak terlalu banyak keluar. Semakin banyak yang membutuhkan berarti infrastruktur untuk memperlebar distribusi Internet ini juga harus terus dibangun. Namun justru di sinilah faktor yang sering menjadi penghambat.
Membangun sebuah infrastruktur kabel baru di tengah-tengah kota metropolitan yang padat bukanlah pekerjaan mudah. Prosesnya pasti akan banyak berbenturan dengan masalah dan keterbatasan, seperti misalnya perizinan, keterbatasan tempat, lokasi-lokasi yang tidak memungkinkan, dan banyak lagi. Untuk itu, rasanya perlu sekali adanya sebuah sistem atau teknologi yang dapat mempersingkat dan mengurangi proses dan benturan tersebut.
Kebutuhan akan koneksi Internet broadband yang hebat dan murah tersebut sebentar lagi akan kedatangan pemain baru yang diramalkan juga akan membludak dan kiranya cukup mampu mengatasi semua limitasi di atas. Teknologi broadband ini menggunakan media wireless yang lebih fleksibel, lebih mudah implementasinya, dan tentu sangat memungkinkan untuk dapat lebih murah dibandingkan media cable dan DSL. Teknologi wireless broadband ini sering disebut dengan julukan Broadband Wireless Access (BWA). Sebuah teknologi yang mendasari BWA yang akan datang ini adalah sebuah standar bernama WiMAX.
Apakah sebenarnya WiMAX Itu?
Anda tentu pernah mendengar kata Wi-Fi. Wi-Fi merupakan semacam standar industri yang menyeragamkan semua sistem dan cara kerja dari perangkat-perangkat wireless LAN yang menggunakan standar teknis IEEE 802.11. Ketika Anda melihat sebuah perangkat WLAN dicantumkan lambang Wi-Fi, maka perangkat tersebut akan kompatibel dengan semua perangkat yang memiliki lambang yang sama. Hal ini dikarenakan mereka semua diharuskan menggunakan standar teknik yang sama, yaitu IEEE 802.11. Begitu pula dengan apa yang terjadi dengan WiMAX.
WiMAX(Worldwide Interoperability for Microwave Access) merupakan semacam standar industri yang bertugas menginterkoneksikan berbagai standar teknis yang bersifat global menjadi satu kesatuan. Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI HiperLAN yang merupakan standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN.
Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, yaitu Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI merupakan standar yang meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka dari itu diciptakanlah WiMAX.
Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau BWA. Jadi di masa mendatang, segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi BWA mungkin saja akan diberi semacam sertifikat WiMAX seperti halnya Wi-Fi untuk perangkat wireless LAN.
Bagaimana Standar Industri WiMAX Terbentuk?
Standar industri WiMAX dibentuk oleh gabungan industri-industri perangkat wireless dan chip-chip komputer dari seluruh dunia. Para perusahaan besar ini tergabung dalam sebuah forum kerja yang merumuskan standar interkoneksi antarteknologi BWA yang mereka miliki pada produk-produknya. Forum ini didirikan pada bulan April 2002 dengan beranggotakan, di antaranya adalah Alvarion, Intel, Nextel, AT&T Wireless, Fujitsu, China Motion Telecom, Nokia, Aperto Networks, OFDM Forum, Airspan, dan banyak lagi. Selanjutnya terbentuklah WiMAX dari hasil kerja mereka.
Apa yang Didapat dari Adanya WiMAX?
Banyak keuntungan yang didapatkan dari terciptanya standardisasi industri ini. Keuntungan tidak hanya dirasakan para pembuat perangkat, tetapi para produsen mikroelektonik, para operator telekomunikasi, dan sampai ke pengguna pun akan merasakannya. Para produsen mikroelektronik mendapatkan sebuah lahan baru untuk digarap dengan membuat chip-chip yang lebih general yang dapat dipakai oleh banyak produsen perangkat wireless untuk membuat perangkat BWA-nya. Para produsen perangkat wireless tidak perlu men-develop solusi end-to-end bagi penggunanya karena sudah tersedia standar yang jelas, hanya tinggal menggunakan perangkat yang mereka buat untuk kepentingan umum saja.
Para operator telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena kemampuan WiMAX yang dapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas dan tingkat kompatibilitas yang lebih tinggi. Selain itu, pasarnya juga lebih meluas karena WiMAX dapat mengisi “celah broadband” yang selama ini tidak dapat terjangkau oleh teknologi Cable dan DSL.
Dan bagi para pengguna akhir, mereka mendapatkan banyak pilihan dalam ber-Internet. WiMAX merupakan salah satu teknologi yang dapat memudahkan mereka mendapatkan koneksi Internet yang berkualitas. Kemampuan yang ditawarkan oleh teknologi WiMAX juga akan memudahkan para pengguna ini melakukan aktivitas. Selain itu, media wireless selama ini sudah terkenal sebagai media yang paling ekonomis dalam mendapatkan koneksi Internet, tentu hal ini merupakan hal yang paling menyenangkan para penggunanya.
Apa Saja yang Dapat Dilakukan oleh Teknologi WiMAX?
Seperti telah dijelaskan di atas, berbagai keuntungan baru bisa didapatkan dari teknologi WiMAX ini. Secara teknis, teknologi WiMAX memang memiliki banyak sekali fitur yang selama ini belum ada pada teknologi Wi-Fi dengan standarnya IEEE 802.11. Dengan menggunakan standar IEEE 802.16 digabungkan dengan ETSI HiperMAN, WiMAX dapat melayani pasar yang lebih luas.
Dari segi area coverage-nya saja yang sejauh 50 km maksimal, WiMAX sudah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi keberadaan wireless MAN. Ditambah lagi kemampuannya menghantarkan data dengan transfer rate yang tinggi dalam jarak jauh tersebut tentu akan menutup semua celah broadband yang ada saat ini. Dari segi kondisi saat proses komunikasinya, teknologi WiMAX dapat melayani para subscriber, baik yang berada dalam posisi Line Of Sight (posisi di mana perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada dalam jarak pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apapun di depannya) dengan BTS maupun yang tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Berbagai macam teknik tinggi untuk memungkinkan kemampuan tersebut, ditambahkan ke dalam standar ini. Jadi di manapun para penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah BTS, mereka mungkin masih dapat menikmati koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut.
Selain itu, WiMAX memang dirancang untuk dapat melayani baik para pengguna yang memakai antena tetap (fixed wireless) maupun untuk yang sering berpindah-pindah tempat. WiMAX tidak hanya dapat melayani para pengguna dengan antena tetap seperti misalnya di gedung-gedung perkantoran, rumah tinggal, toko-toko, dan sebagainya. Bagi para pengguna antena indoor, notebook, PDA, PC yang sering berpindah tempat, dan banyak lagi perangkat mobile lainnya yang memang telah kompatibel dengan standar-standar yang dimiliki WiMAX, mereka juga bisa merasakan nikmatnya ber-Internet broadband lewat media ini.
Tidak hanya itu saja, perangkat-perangkat WiMAX juga diklaim memiliki fitur ukuran kanal yang bersifat fleksibel, sehingga sebuah BTS dapat melayani lebih banyak pengguna dengan range frekuensi spektrum yang berbeda-beda. Dengan ukuran kanal spektrum yang dapat bervariasi ini, sebuah perangkat BTS dapat lebih fleksibel melayani penguna. Range spektrum frekuensi dari teknologi ini tergolong lebar, dengan didukung oleh pengaturan ukuran kanal yang fleksibel, maka para pengguna tetap dapat terkoneksi dengan BTS selama mereka berada dalam range frekuensi operasi dari BTS.
Fasilitas Quality of Service (QoS) juga mampu diberikan oleh teknologi WiMAX ini. Sistem kerja MAC-nya (Media Access Control yang ada pada Data Link Layer) yang connection oriented, memungkinkan untuk penggunanya melakukan komunikasi berbentuk video dan suara. Selain itu, para service provider juga dapat membuat berbagai macam produk untuk mereka jual dari adanya fasilitas ini, seperti membedakan kualitas servis antara pengguna rumahan dengan pengguna tingkat perusahaan, membuat tingkat bandwidth yang bervariasi, fasilitas-fasilitas tambahan, dan banyak lagi.
Apakah Sebenarnya Standar 802.16 Itu?
Standar 802.16 yang juga merupakan keluaran organisasi IEEE, sama seperti 802.11, adalah standar yang dibuat khusus untuk mengatur komunikasi lewat media wireless. Namun yang membedakannya, standar ini memiliki tingkat kecepatan transfer data yang lebih tinggi dengan jarak yang lebih jauh, sehingga kualitas layanan dengan menggunakan sistem komunikasi ini dapat digolongkan ke dalam kelas broadband.
Maka itu, tidak heran jika standar ini juga sering disebut dengan julukan “Air interface for fixed broadband wireless Access System” atau interface udara untuk koneksi broadband. Standar wireless ini (atau standar keluaran IEEE lainnya) pada umumnya lebih banyak diterapkan di daerah Amerika.
Sebenarnya standardisasi 802.16 ini lebih banyak berkutat seputar pernak-pernik teknis dari layer Physical dan layer Datalink (MAC) dari sistem komunikasi BWA ini. Versi awal dari standar 802.16 dikeluarkan oleh IEEE pada tahun 2002. Pada versi awal ini perangkat 802.16 beroperasi dalam lebar frekuensi 10 sampai 66 GHz dengan kondisi jalur komunikasi antarperangkatnya yang diharuskan berada dalam keadaan Line Of Sight (LOS). Bandwidth yang dapat diberikan oleh teknologi ini untuk para penggunanya kurang lebih sebesar 32 sampai 134 Mbps dalam area coverage maksimal 5 km. Kapasitasnya pun diklaim mampu menampung hingga ratusan pengguna per satu BTS. Dengan kemampuan seperti itu, teknologi perangkat yang menggunakan standar 802.16 memang cocok digunakan sebagai penyedia koneksi broadband melalui media wireless.
Apakah Ada Varian-varian 802.16 Seperti pada 802.11?
Beberapa varian juga ada pada standar 802.16 ini. Varian-varian ini dibuat dengan tujuan mendongkrak kemampuan dan performa dari teknologi BWA menjadi lebih hebat dan dapat meluas penggunaannya. Untuk mendongkrak performa, jangkauan, dan juga daya jualnya, standar 802.16 ini direvisi dan diperbaiki dengan disertai beberapa perubahan, maka jadilah standar 802.16a. Standar teknis 802.16a inilah yang akan banyak digunakan oleh perangkat-perangkat dengan sertifikasi WiMAX.
Selain 802.16a varian-varian lainnya adalah 802.16b yang banyak menekankan segala keperluan dan permasalahan dengan Quality of Service, 802.16c yang banyak berbicara seputar interoperability dengan protokol-protokol lain, 802.16d yang merupakan versi revisi dari 802.16c karena hanya menambahkan apa yang kurang pada standar tersebut sekaligus merupakan standar yang akan digunakan untuk membuat access point, dan yang terbaru adalah 802.16e yang akan banyak berkutat dengan masalah mobilitas pada saat penggunaan teknologi ini.
Apakah Standar 802.16a?
Karena standar ini merupakan standar yang banyak digunakan di dalam standar industri WiMAX, maka standar ini akan dibahas lebih lanjut. Perubahan yang cukup signifikan pada standar 802.16 untuk membentuk varian yang satu ini adalah lebar frekuensi operasinya. Jika 802.16 beroperasi pada range 10 sampai 66 GHz, 802.16a menggunakan frekuensi yang lebih rendah, yaitu 2 sampai 11 GHz yang tampaknya lebih umum digunakan saat ini.
Dari perbedaan yang signifikan ini, didapatkan juga hasil yang signifikan terutama pada kemampuannya mendukung komunikasi dalam kondisi LOS dan Non-LOS. Standar 802.16a sudah mendukung kondisi Non-LOS dalam membangun sebuah koneksi, sedangkan 802.16 belum. Hal ini dikarenakan semakin rendah frekuensi operasi, semakin memungkinkan komunikasi terjadi dalam kondisi Non-LOS. Tetapi dengan semakin rendahnya frekuensi operasi, konsekuensi yang didapat adalah rendahnya pula kapasitas bandwidth dari koneksi yang dibentuknya.
Ukuran kanal-kanal frekuensi yang fleksibel dengan range yang lebar juga merupakan sebuah keunggulan dari 802.16a. Standar ini dapat memodifikasi frekuensi per kanalnya mulai dari 1,5 MHz hingga 20 MHz. Hal ini memungkinkan sebuah range frekuensi yang dimiliki oleh service provider digunakan sebaik dan seefisien mungkin. Selain itu, jumlah pengguna yang dapat dilayani juga lebih banyak lagi karena kefleksibelannya ini.
Selain perubahan frekuensi operasi, pada layer Physical dari standar 802.16a ditambahkan tiga spesifikasi baru untuk mendukung fitur Non-LOS nya ini, yaitu single carrier PHY baru, 256 FFT OFDM PHY, dan 2048 FFT OFDM PHY. Format sinyaling OFDM dipilih dalam standar ini dimaksudkan agar teknologi ini dapat bersaing dengan kompetitor utamanya, yaitu teknologi CDMA yang juga dapat bekerja dalam sistem Non-LOS sementara tetap mempertahankan efisiensi dari penggunaan spektrumnya yang tersedia.
Fitur-fitur lain yang ada pada standar 802.16a untuk menghantarkan jaringan komunikasi yang berkualitas dengan jangkauan yang luas adalah lebar kanal frekuensi yang fleksibel, burst profile yang dapat beradaptasi (fasilitas burst adalah ciri khas dari teknologi broadband), Forwarding Error Correction (FEC), Advanced Antenna System untuk mendongkrak range, kapasitas dan kekebalan terhadap interferensi, Dynamic Frequency Selection (DFS) yang juga berfungsi untuk mengurangi interferensi, Space-Time Coding (STC) yang akan mendongkrak performa dalam area-area batas pinggir dari sinyal yang dipancarkan oleh sebuah BTS, dan banyak lagi.
Selain layer Physical, standar ini juga menentukan seperangkat aturan dan teknologi baru pada layer MAC dari proses komunikasi yang akan menggunakannya. Standar ini dirancang untuk melayani pengguna dalam sistem point to multipoint. Untuk itu, perlu adanya mekanisme untuk mengatur pengaksesan media wireless ini.
Maka dari itu, standar 802.16a menggunakan sistem slot-slot yang ada dalam protokol Time Division Multiple Access. Pengalokasian slot-slot koneksi ini diatur oleh BTS untuk melayani pengguna-pengguna yang ingin terkoneksi dengannya. Pengaturan pintar ini juga dapat memungkinkan Anda melakukan pengaturan QoS. Selain itu, layer MAC dari standar ini didesain untuk dapat membawa dan mengakomodasi segala macam protokol di atasnya seperti ATM, Ethernet, atau IP.
Tapi Tunggu Sebentar untuk Menikmatinya!
Siapa yang tidak mau, ber-Internet murah, mudah, dan nyaman dengan kualitas broadband tanpa harus repot-repot. Anda tinggal memasang PCI card yang kompatibel dengan standar WiMAX, atau tinggal membeli PCMCIA yang telah mendukung komunikasi dengan WiMAX, atau mungkin Anda tinggal membeli antena portabel dengan interface ethernet yang bisa Anda bawa ke mana-mana untuk mendapatkan koneksi Internet dari BTS untuk fixed wireless.
Semua itu mungkin-mungkin saja dengan adanya teknologi WiMAX. Namun tampaknya, Anda harus bersabar sebentar karena teknologi ini masih membutuhkan waktu untuk dapat tersedia di sini. Perangkat-perangkat yang kompatibel belum banyak beredar di pasaran dan belum banyak para penyedia jasa yang melirik untuk melebarkan bisnisnya di sini. Anda tunggu saja!
Apakah WiMAX Mengancam WiFi ?
Abstrak
WiFi atau sering disebut WLAN (Wireless Local Area Network) merupakan salah satu teknologi broadband wireless yang sudah matang. Kematangan teknologi WiFi tersebut dibuktikan dengan standardisasi yang telah lama disepakati (IEEE 802.11), banyaknya dukungan vendor (pabrikan) dan telah banyak digunakan oleh berbagai kalangan.
Penggunaan jaringan WiFi telah banyak dipakai oleh perusahaan atau individu baik untuk jaringan privat maupun hotspot (publik). Disamping banyak vendor yang bisa menyediakan AP (Access Point) juga didukung oleh vendor terminal seperti komputer, notebook, PDA dan handphone yang telah dilengkapi dengan interface WiFi di dalamnya. Ditambah dengan harga yang sangat terjangkau, maka penyebaran WiFi menjadi sangat cepat. Hampir setiap sudut kota atau bandara saat ini telah menggunakan perangkat WiFi untuk layanan hotspotnya.
Perkembangan selanjutnya untuk teknologi Broadband Wireless adalah WiMAX (Wireless Interoperability for Microwave Access). Teknologi ini hampir mirip dengan WiFi ditambah dengan kemampuannya di sisi jarak jangkau, QoS, NLOS (Non Line of Sight), security dan berbagai fitur lainnya.
Dengan kondisi tersebut di atas tentunya akan banyak pertanyaan dari para pengamat dan pelaku telekomunikasi apakah WiMAX nantinya akan bersaing dengan WiFi atau malah dapat digunakan untuk mendukung penggelaran WiFi di lapangan. Artikel berikut mencoba mengulas dari dua sudut pandang baik WiMAX dalam mendukung WiFi dan di sisi lain WiMAX juga akan sama-sama melayani layaknya WiFi.
Aplikasi WiFi dan WiMAX
Dengan kemampuan yang dimiliki oleh WiFi (Wireless LAN), maka pengguna dapat melakukan koneksi ke jaringan (internet) secara mobile (wirelessly). Karakteristik tersebut sangat cocok dipakai oleh user di area perkantoran, rumah sakit, kampus, hotel , bandara maupun di perumahan.
Lain WiFi, lain juga dengan WiMAX. Beberapa aplikasi yang bisa dicapai dengan memanfaatkan WiMAX adalah sebagai berikut :
* Aplikasi Backhaul
Untuk aplikasi backhaul maka WiMAX dapat dimanfaatkan untuk backhaul WiMAX itu sendiri, backhaul Hotspot dan backhaul teknologi lain.
* Backhaul WiMAX
Dalam konteks WiMAX sebagai backhaul dari WiMAX aplikasinya mirip dengan fungsi BTS sebagai repeater yang bertujuan untuk memperluas jangkauan dari WiMAX.
* Backhaul Hotspot
Pada umumnya, hotspot banyak menggunakan saluran ADSL sebagai backhaul-nya untuk menyambungkan ke sisi koneksi internet. Dengan keterbatasan jaringan kabel, maka WiMAX juga bisa dimanfaatkan sebagai backhaul hotspot.
* Backhaul Teknologi Lain
Sebagai backhaul teknologi lain, WiMAX dapat digunakan untuk backhaul seluler. Gambar berikut mengilustrasikan WiMAX untuk menghubungkan MSC/BSC ke BTS seluler.
* Akses Broadband
WiMAX dapat digunakan sebagai ”Last Mile” teknologi untuk melayani kebutuhan broadband bagi pelanggan. Dengan kemampuan lebih di sisi QoS (Quality of Service) maka WiMAX dapat dimanfaatkan untuk melayani pelanggan perumahan maupun bisnis dengan service yang berbeda.
* Personal Broadband
WiMAX sebagai penyedia layanan personal broadband, dapat dibedakan menjadi 2 pangsa pasar yaitu yang bersifat nomadic dan mobile. Gambaran detilnya sebagai berikut :
· Nomadic
Untuk solusi nomadic, maka biasanya tingkat perpindahan dari user WiMAX tidak sering dan kalaupun pindah dalam kecepatan yang rendah. Perangkatnya pun biasanya tidak sesimpel untuk aplikasi mobile.
· Mobile
Untuk aplikasi mobile, maka user WiMAX layaknya menggunakan terminal WiFi seperti notebook, PDA atau smartphone. Perpindahan/tingkat mobilitasnya sama dengan WiFi. Bedanya kalau menggunakan WiMAX maka digunakan WiMAX card yang dipasang di terminal.
Integrasi atau Overlay?
Bila dilihat dari penjelasan mengenai aplikasi WiFi dan WiMAX di atas, maka secara garis besar keduanya dapat diintegrasikan dan overlay (saling melapisi). Kalau integrasi berarti antara WiMAX dan WiFi akan saling mendukung. Keduanya akan saling bersinergi untuk melayani pelanggan yang lebih besar dan lebih banyak. Namun bila sifatnya overlay atau overlap dari sisi coverage, maka dapat difungsikan saling mendukung (bila satu operator) dan juga akan saling berlawanan bila berbeda operator.
Beberapa konfigurasi yang dapat diterapkan oleh operator WiMAX dan WiFi bila diantara keduanya diintegrasikan adalah sebagai berikut:
- Sebagai backhaul
Jaringan WiFi akan menjadi lebih cost effective daripada perangkat WiFi untuk backhaul-nya. Dengan perpaduan 2 teknologi ini maka WiMAX difungsikan sebagai backhaul sedangkan WiFi tersambung langsung ke pelanggan (akses).
- Sebagai Backhaul antar WiFi Mesh Network
Pada tahapan ini WiMAX sudah digunakan langsung sebagai bagian dari jaringan mesh WiFi. Subscriber Terminal (ST) dari WiMAX dipasangkan pada Access Point WiFi Mesh Network sehingga jaringan WiFi dengan sendirinya menjadi lebih reliable pada coverage area yang lebih luas dan mengurangi cost connection yang ditimbulkan dari penarikan kabel setiap pemasangan AP. Solusi ini secara prinsip dapat meningkatkan performansi dan daya tahan (robust) dari jaringan WiFi.
- Integrasi Penuh WiFi-WiMAX
Komunikasi sudah dapat dilakukan sampai pada tingkat Client. Jangkauan WiMAX overlaping dengan jangkauan WiFi. Hal ini memberikan pilihan-pilihan layanan yang lebih baik, lebih fleksibel terhadap perubahan-perubahan jaringan dan memanjakan user dengan kemudahan hubungan sesuai dengan perangkat terminal yang dimiliki. Apalagi dengan implementasi dual AP radio (WiFi dan WiMAX), maka integrasi akan menjadi semakin mudah dan pembangunan jaringan juga bisa lebih cepat.
Kombinasi kedua platform teknologi ini memberikan solusi yang sangat memadai, terutama untuk sistem komunikasi data yang selama ini masih menjadi kendala. Akses ke jaringan internet merupakan aplikasi yang diuntungkan. Berbagai inovasi bisa diciptakan seperti misalnya layanan internet gratis ke rumah-rumah, pelayanan hubungan pada komunitas-komunitas seni budaya, profesi-profesi sosial non profit, dan sebagainya.
Selain konsep integrasi seperti di atas, maka antara WiMAX dan WiFi juga dapat saling berebut pelanggan. Hal tersebut terjadi bila antara operator WiMAX dan WiFi berbeda dan saling melayani dalam suatu area yang sama. Aplikasi WiMAX sebagai personal broadband yang akan menimbulkan persaingan dengan WiFi.
Dengan demikian maka bagi konsumen akan semakin dimudahkan, karena dapat melihat jaringan sesuai dengan kebutuhan. Ilustrasi di atas menggambarkan di notebook konsumen dimana nampak antara network (jaringan) WiFi (Hotspot) dengan WiMAX.
Bagi operator Hotspot, WiMAX dapat dijadikan untuk memudahkan penetrasi implementasi Hotspot. Disamping sebagai customer Loyalty juga akan menambah brand image bagi operator dimaksud. Akan tetapi bila operatornya berbeda maka mau tidak mau juga akan merebut pasar hotspot yang berbasis pada teknologi WiFi. Kualitas, harga, marketing, dan after sales service-lah yang akan menentukan ke mana pelanggan akan memilih.
Kesimpulan dari ini semua
Beberapa hal yang perlu disimpulkan dengan uraian artikel di atas adalah sebagai berikut :
1. WiMAX dapat diaplikasikan untuk backhaul, akses broadband (wireless DSL) dan personal broadband sedangkan WiFi dapat untuk aplikasi privat maupun untuk publik (hotspot)
2. WiMAX dan WiFi dapat diskenariokan untuk sinergi dan dapat juga saling mengancam bila dioperasikan oleh operator yang berbeda.
Juli 03, 2008
PERBANDINGAN WIRELESS,WiFi dan WIMAX
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar