Juli 03, 2008

Kebijakan menyikapi tarif telepon murah

Operator telekomunikasi saat ini berlomba-lomba menerapkan tarif yang konon katanya super murah. Bahkan ada yang menerapkan tarif "Sepuaaasnyaaa". Saking berlomba-lombanya, promo yang baru keluar sebulan, bisa langsung diganti dengan promo lainnya dari operator yang sama.Whatever lah.

Promo sukses besar. Pelanggan meningkat. Namun, hal yang semestinya disadari juga adalah meningkatnya trafik komunikasi, terutama pada jam-jam yang mengenakan tarif murah. Meningkatnya trafik dapat menyebabkan kanal komunikasi menjadi penuh sesak -apalagi jika digunakan menelpon berlama-lama- sehingga beberapa konsumen tidak lagi dapat menggunakannya alias panggilan gagal. Sambungan telepon juga sering putus di menit-menit tertentu. Qos (Quality of Service) merosot tajam.

Akibatnya banyak pelanggan mengeluh dan menyatakan kalo operator tidak memberikan layanan yang memuaskan. He... wake up men!!! that is yours....

Sebenarnya hal ini bukan 100% kesalahan operator yang tidak dapat memberikan layanan yang memuaskan. Konsumen memiliki andil besar dalam hal ini.

Pada dasarnya, kapasitas kanal komunikasi itu terbatas. Pada GSM setiap kanal/frekuesi yang digunakan di bagi menjadi 8 timeslot, yang berarti setiap kanal dapat digunakan "secara bersamaan" oleh 8 pengguna. GSM 900Mhz memiliki 124 kanal, dimana setiap BTS umumnya memiliki 3 buah antena 3 sektor. Kalo setiap orang pada nelpon 10 menit aja, yang laen harus nunggu selama itu juga. Jadi hitung sendiri berapa orang yang bisa nelpon secara bersamaan. Wajarkan susah nelpon malem-malem kalo pake IM3 atau Bebas??

Makanya, gunakanlah pulsa anda seperlunya aja, ga usah lama-lama buat kuping panas.

0 komentar: