Teknologi ADSL (lanjutan)
Cara Kerja Teknologi ADSL
Proses “dial – up connection“ mendasari kinerja ADSL. Ketika ada permintaan dari user atau pelanggan, maka modem ADSL di sisi sentral akan langsung memprosesnya dengan cara memisahkan antara informasi data, suara atau multimedia yang dilakukan oleh splitter. Berbeda halnya dengan jaringan fixed telephone yang menggunakan proses “call set-up“ yang harus melalui proses dial tone terlebih dahulu.
Selanjutnya informasi tersebut akan dilewatkan melalui MDF-RK-DP hingga KTB, kemudian di sisi pelanggan informasi data tersebut masuk ke splitter lagi, jika informasinya berupa akses internet (data) maka akan dimasukkan ke modem ADSL sisi pelanggan diteruskan ke PC user, jika berupa suara dari splitter langsung ke telepon, jika yang diminta video dari splitter masuk ke modem ADSL lalu masuk ke Set Top Box (STB) baru ke layar TV.
Kelebihan Penggunaan Teknologi ADSL
Adapun kelebihan yang dimiliki jaringan broadband ADSL ini diantaranya adalah:
Mudah dalam instalasi.
Hemat investasi karena menggunakan jaringan kabel existing untuk pengembangan jaringan baru.
Menawarkan kecepatan hingga 125x lebih cepat dibandingkan dengan 56k modem.
Koneksi yang mudah sehingga tidak perlu melakukan dial-up lagi.
Kestabilan koneksi dan keamanan lebih terjamin karen koneksi dilakukan dengan kabel sendiri yang bersifat point-to-point.
ADSL memberikan kemampuan Internet dan Voice/Fax secara simultan. Ini berarti kita dapat Surfing internet dan menggunakan Telepon atau Fax pada saat bersamaan. Ini akan memberikan kepuasan untuk menikmati High-Speed Internet Access tanpa kehilangan kontak telepon dengan relasi.
Trafik menerima data lebih besar daripada pengiriman, sehingga cocok digunakan pada level pengguna akhir, seperti untuk kebutuhan multimedia.
Kekurangan Aplikasi ADSL
Ibaratnya manusia, tidak ada manusia yang sempurna. Begitu pula dengan ADSL sendiri, memiliki kekurangan dalam penggunaannya. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Menurunnya kualitas sambungan dan kecepatan transfer data akibat jauhnya jarak user dengan STO
Kabel tembaga tua dapat menurunkan kualitas sambungan dan menurunkan kecepatan.
Koneksi asimetris berarti waktu upload akan lebih lama daripada download.
Cakupan area yang sempit, maksimal 5.5 km dalam keadaan normal.
Kesimpulan
Dengan melihat kemampuan dan kekurangan dari system ADSL ini, setidaknya kita memiliki alternatif penggunaan layanan sesuai kebutuhan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Kita boleh gigit jari dengan perkembangan jaringan internet broadband di luar negeri jauh lebih dulu menggunakan broadband berkecepatan super untuk perumahan sekalipun. Itu adalah realita yang patut kita contoh, setidaknya kita tidak ‘gaptek’ alias ‘gagap teknologi’. Apalagi, seperti yang dilansir salah satu majalah komputer negeri ini bahwa menurut survei yang dilakukan Pemerintah Thailand pada tahun 2003, menuliskan bahwa tenaga ahli informasi Indonesia berada pada jajaran unggul, setara dengan tenaga ahli USA, bahkan jauh mengungguli tenaga ahli dari Malaysia, Thailand dan Singapura sekalipun. Patut berbangga hatilah kita, mendapat penilaian positif terhadap sumber daya manusia Indonesia.
CARA KERJA ADSL
Oktober 24, 2008
CARA KERJA ADSL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar