Juni 19, 2008

Belajar Desibel dan aplikasinya

I. Dasar Perhitungan Desibel
Ketika bekerja pada bidang telekomunikasi, pemahaman yang baik mengenai desibel
(dB) sangatlah penting. Desibel berkaitan dengan dengan rasio dua kuantitas elektrik
seperti daya (watt), tegangan (volt), dan arus (ampere). Jika kita melewatkan sinyal pada suatu perangkat, tentunya akan mengalami kehilangan atau penguatan daya. Misalnya untuk perangkat attenuator, amplifier, mixer, transmission line, antenna, subscriber loop, trunk, atau telepohone switch dan yang lainnya. Sebagai contoh perangkat sederhana dibawah ini dimana memiliki port input dan output,



Sinyal Input dan Output dapat berupa satuan daya (W), arus (A), atau tegangan (V).
Desibel sangat berguna untuk membandingkan level masukankekeluaran. Jika level
keluaran lebih besar daripada level masukan, jaringan menunjukkan penguatan,
sebaliknya jika level keluaran lebih kecil maka jaringan tadi menunjukkan peredaman.
Penguatan positif diberi tanda (+) seperti +3 dB, +11 dB, +37 dB; dan peredaman diberi tanda negatif (­): ­3dB, ­11dB, ­43dB. Dan untuk selanjutnya satuan yang akan
digunakan baik untuk masukan dan keluaran adalah daya (watt).

1 W = 1000 milliwatts (mW),
1 W = 1,000,000 (1 x 106 ) microwatts ( µW),
1 W = 0.001 kiliwatss (kW),
1000 W = 1 W,
1 kW = 1000 W.

Desibel mengekspresikan suatu perbandingan, dalam domain daya ( level diukur dalam
watts atau milliwatts), nilai desibel adalah 10 x logaritma perbandingan.




Logaritma yang digunakan disini berbasis 10, suatu logaritma adalah eksponen. Contoh :
10^0 = 1 log nya adalah 0
10^1 = 10 log nya adalah 1
10^2 = 100 log nya adalah 2
10^3 = 1000 log nya adalah 3
10^-1= 0.1 log nya adalah ­1
10^-2= 0.01 log nya adalah ­2
10^-3= 0.001 log nya adalah ­3







0 komentar: