Tes Pengukuran Kualitas Sinyal GSM-BTS
MENU UTAMA TEMS
Menu Preference & Control MS Logging
Menu Log Setup & Remote Control
Menu External Connections & Cell selections
Contoh Drive Test pd Handover
Test Handover & Test Scan Frequency
Test Scan Frequency
Informasi Drive Test (1)
RX QUAL
FUNGSI DRIVE TEST
Desember 21, 2008
Drive Test Pengukuran Kualitas Sinyal GSM-BTS
Label: Voip Telekomunikasi
Diposting oleh Mr X di 07.04 2 komentar
Desember 13, 2008
Web telah berevolusi
Web telah berevolusi dari sebuah protokol sederhana untuk mengantarkan informasi menjadi platform komersiil dan rumit untuk mendistribusikan dan berbagi ide. Internet telah berevolusi dalam beberapa dekade terakhir, teknologi-teknologi baru yang bermunculan membuat pengembangan web semakin mudah dan menyenangkan. Di bawah ini adalah 10 momen terbesar dalam sejarah pengembangan web.
1. Linux Torvalds Membuat Kernel Linux
Saat Linus Torvalds merilis Linux di tahun 1991, kernel tersebut mengundang kritik keras dari berbagai pengembang sistem UNIX lain. Beberapa orang berpendapat Linux menargetkan arsitektur yang salah (32-bit), ada juga yang berpendapat Linux memiliki cacat secara fundamental. Walaupun begitu, kernel yang dikembangkan Linus pada akhirnya berkembang menjadi sistem operasi pilihan untuk sebagian besar web server hari ini.
2. Browser Mosaic Dirilis
Internet akan menjadi tempat yang jauh lebih membosankan tanpa Mosaic, browser pertama yang mempopulerkan internet. Saat dirilis di tahun 1993, Mosaic adalah browser pertama yang mendukung bookmark, ikon, tampilan yang modern (pada tahun 1993) dan kemampuan untuk menampilkan gambar.
Sebelum Mosaic, gambar-gambar harus diunduh dan dibuka di desktop. Setelah browser dapat menampilkan gambar secara inline, aktivitas berselancar internet berubah total dan mendorong internet memasuki segmen mainstream.
3. W3C Merilis CSS 1
CSS telah beredar di dunia komputer sejak tahun 1970-an dalam berbagai bentuk. Bulan Desember 1996 adalah pertama kalinya World Wide Web Consortium (W3C) merilis CSS level 1 Recommendation. Tidak lama setelah itu Microsoft meluncurkan Internet Explorer 3 yang menawarkan dukungan CSS terbatas. Sejak saat itu, semua browser modern hari ini mendukung CSS, walaupun masih ada beberapa yang kurang mematuhi standar web.
Berkat CSS, situs web menjadi lebih mudah dipelihara dan dibuat (asalkan browser yang dipakai mematuhi standar web).
4. Gerakan Open Source Dimulai
Gerakan open source memang sudah ada sebelumnya sejak lama. Percaya atau tidak, web pada awalnya tidak dibuat untuk alasan komersiil, hanya dibuat untuk memudahkan pertukaran informasi. Sejak situs menjadi sumber pendapatan, pertukaran informasi yang pada awalnya mendefinisikan internet mulai berkurang, hingga saat ini.
Untunglah gerakan open source dimulai. Internet sendiri dibuat dengan bantuan open source yang tercipta di tahun 1960-an. Di tahun 1998, beberapa pemain internet besar bertemu di acara Freeware Summit yang diadakan Tim O'Reilly dan setuju untuk menggunakan istilah "open source" dan secara resmi memulai inisiatif open source. Lisensi open source mulai dibuat untuk memungkinkan pengembang bekerja sama mendistribusikan dan memodifikasi source code.
5. Rasmus Lerdord Merilis PHP
Berkat open source, bahasa dinamik seperti PHP didistribusikan secara bebas biaya kepada para pengembang web. Anda tidak akan menemukan sebuah penyedia hosting yang tidak menawarkan PHP. PHP adalah bahasa standar de facto untuk pengembangan web dan terinstal di lebih dari 20 juta situs dan 1 juta server.
Saat PHP diperkenalkan Rasmus Lerdorf di tahun 1995, bahasa tersebut dengan cepat diadopsi sebagai bahasa yang terbaik untuk pemrograman web. PHP dapat dioperasikan di server web, dapat ditanamkan ke dalam HTML dan bekerja baik dengan database SQL. PHP memungkinkan pengembang untuk dengan cepat membuat situs berbasis database.
6. PayPal Didirikan
Walaupun sering kontroversial, tidak diragukan lagi bahwa PayPal merupakan pelopor proses transfer uang online. Didirikan di tahun 1998, PayPal pada awalnya didesain sebagai cara aman untuk mengirimkan uang dari pembeli ke penjual di situs-situs lelang seperti eBay.
PayPal menjadi semakin populer di kalangan pengguna eBay dan setelah diakuisisi eBay di, sistem tersebut mulai dibuka untuk dan memudahkan para pengembang untuk menerima bayaran atas layanan yang mereka sediakan.
7. Lahirnya Firefox
Di tahun 2003 Internet Explorer merupakan penguasa tunggal di segmen browser, tanpa saingan sama sekali. Sejak jatuhnya Netscape, IE menguasai 94% pangsa pasar internet.
Tanpa saingan, perkembangan IE juga melambat, dan periode update IE yang biasanya hanya satu tahun dari versi 1 hingga 6 menjadi lima tahun dari IE6 ke IE7 di tahun 2006. Yang mendorong pengembangan IE di pertengahan 2000-an adalah browser open source Mozilla, Firefox.
Firefox pertama kali memasuki industri browser di tahun 2003. Versi pertama Firefox mengatasi banyak kekurangan IE termasuk tabbed browsing, spell checking, live bookmarking dan banyak lagi fitur inovatif lainnya. Akan tetapi yang lebih penting lagi untuk komunitas pengembang web, Firefox dibuat berdasarkan rendering engine Gecko yang mematuhi standar web.
8. Ruby on Rails Menjadi MainstreamLogo Ruby on Rails
Walaupun beberapa orang tidak menganggap kejadian ini sebagai momen besar dalam sejarah pengembangan web, populernya Ruby on Rails (RoR) sangatlah penting karena menjadi simbol berubahnya model pengembangan web yang menggunakan framework untuk mengembangkan situs secara efisien.
David Heinemeier Hansson merilis RoR di tahun 2004 dan sejak saat itu sudah banyak framework pengembangan web untuk PHP dan Python yang dirilis.
9. 37 Signals Merilis Ebook "Getting Real"
37 Signals telah menjadi salah satu perusahaan pengembangan web paling populer dalam lima tahun terakhir. Tidak hanya melahirkan produk-produk luar biasa, mereka menjadi salah satu pemikir terdepan dalam pengembangan web modern, terutama mempromosikan metode pengembangan "agile".
Produk pertama mereka Basecamp dibuat menggunakan RoR versi pertama dan filosofi pengembangan web yang mereka pakai menjadi salah satu penyebab populernya mereka di kalangan pengembang web. Dan dirilisnya eBook berjudul "Getting Real" di tahun 2006 membuat cara pengembangan web agile menjadi semakin populer.
10. Amazon Meluncurkan Penyimpanan Berbasis Cloud
Dengan layanan S3 dan EC2 di tahun 2006, penyimpanan dan layanan berbasis cloud secara resmi menjadi mainstream. Apabila biasanya perusahaan harus terus menambahkan server yang mahal seiring bertumbuhnya bisnis mereka, dengan Amazon pengembang hanya perlu membayar biaya bandwidth yang mereka pakai.
Secara teori pengembang dapat membuat layanan dengan skalabilitas yang tidak terbatas menggunakan S3 dan EC2. Layanan berbasis web kini menjadi jauh lebih murah untuk dibuat dibanding sebelumnya. (via Nettuts)
Label: Voip Telekomunikasi
Diposting oleh Mr X di 11.57 1 komentar
Telah Resmi: Google Kini Mendukung IPv6
#
Dua bulan setelah meluncurkan situs pencarian utamanya dalam versi IPv6, Google kini secara resmi mengumumkan bahwa mereka telah mendukung IPv6. Artikel di bawah ini adalah terjemahan langsung dari pengumuman di blog resmi Google.
Kami sangat memperhatikan kesehatan internet. Belakangan ini, kami semakin prihatin bahwa IPv4, alamat - alamat yang digunakan komputer untuk berhubungan dengan internet akan habis. Prediksi saat ini memperlihatkan bahwa alamat IPv4 akan habis suatu saat di akhir 2011, dan walaupun beberapa teknologi seperti Network Address Translation (NAT) dapat memberikan solusi sementara, mereka membuat arsitektur internet menjadi rumit dan mempersulit pengembangan aplikasi baru.
Oleh karena itu kami sangat senang untuk mengumumkan bahwa pencarian Google kini tersedia melalui IPv6 di ipv6.google.com (anda akan membutuhkan koneksi IPv6 untuk mengakses situs ini).
Di mana IPv4 menyediakan sekitar 4 milyar alamat IP - tidak cukup untuk memberikan satu alamat IP untuk masing - masing penduduk bumi yang berjumlah 6 milyar, IPv6 menyediakan alamat yang cukup untuk memberikan tiga milyar jaringan untuk setiap manusia di muka bumi ini.
Kami berharap untuk memungkinkan setiap komputer dan alat portabel di jaringan untuk dapat berkomunikasi secara langsung - ide yang disebut "end to end principle" yang sangat penting desain internet - IPv6 akan memungkinkan pertumbuhan internet secara terus menerus dan memungkinkan penemuan aplikasi baru.
Dengan sistem operasi seperti Windows Vista, Mac OS X dan Linux menyediakan dukungan berkualitas tinggi untuk IPv6, kami berharap bahwa implementasi massal IPv6 hanya tinggal waktu saja. Untuk itu, kami akan menyelesaikan jatah pekerjaan kami.
Label: Voip Telekomunikasi
Diposting oleh Mr X di 11.51 0 komentar
Ilmuwan Indonesia Buat Internet 100 Kali Lebih Cepat
Pengguna komputer yang frustasi dengan koneksi internet lambat sebentar lagi dapat menelusuri web 100 kali lebih cepat berkat teknologi baru dari Indonesia. Ilmuwan dari Universitas Gadjah Mada mengatakan bahwa mereka telah mengembangkan teknologi baru yang dapat mempercepat internet tanpa membebankan biaya tambahan kepada pengguna.
Digambarkan sebagai "retak kecil pada sebuah gelas," sirkuit photonic yang terintegrasi ini meningkatkan kinerja serat optik tradisional, kata Profesor Budi Leksono
"Sirkuit ini menggunakan retakan sebagai pedoman atau jalur informasi, mirip seperti kereta yang dapat berpindah dari satu rel ke rel lain, tetapi perpindahan ini hanya membutuhkan waktu satu picodetik. Ini berarti dalam satu detik tombol ini aktif dan non-aktif sekitar satu juta kali."
Prof Budi Leksono mengatakan bahwa teknologi ini telah dikembangkan selama empat tahun terakhir. Saat ini kita masih menggunakan elektronik untuk switching yang bekerja cukup baik, tetapi dengan majunya kita menuju masa depan berteknologi tinggi, pemakai menginginkan internet yang memuaskan.
Prof Budi Leksono mengatakan pada pengujian awal teknologi ini menunjukkan kemungkinan memperoleh kecepatan internet sampai dengan 60 kali dari jaringan Telstra yang ada sekarang.
Jika dikembangkan lebih lanjut, sirkuit ini dapat menghasilkan kecepatan sampai dengan 100 kali, katanya. "Kita berbicara mengenai jaringan yang memiliki potensi peningkatan kecepatan sampai dengan 100 kali tanpa membebankan pelanggan dengan biaya lebih."
Label: Voip Telekomunikasi
Diposting oleh Mr X di 11.44 0 komentar
Kabel Bawah Laut Google Menyatukan Asia Tenggara
Di bulan Februari, Google mengaku bekerja sama dengan lima perusahaan Asia untuk membangun kabel jaringan bawah laut yang menghubungkan Amerika ke Jepang dan kini, Eric Schmidt dan kawan-kawan tengah mempersiapkan satu lagi jaringan bawah laut yang akan menghubungkan Jepang ke Guam, Hong Kong, Filipina, Thailand dan Singapura. Perusahaan komunikasi TeleGeography juga menyediakan peta di bawah ini.
Seperti yang Anda lihat, TeleGeography menamakan proyek ini Southeast Asia Japan Cable (SJC) yang bertujuan untuk menghubungkan jaringan baru ini dengan kabel "Unity" (kabel bawah laut yang kami bahas enam bulan lalu). Google dan konsorsiumnya menargetkan untuk merampungkan Unity di tahun 2010, dan SJC satu tahun setelah itu.
Selain itu, ITWeb juga melaporkan bahwa Google berniat membangun jaringan kabel bawah laut ketiga ke Afrika Selatan, walaupun Google menekankan bahwa mereka tidak memasuki bisnis kabel bawah laut. Saat mengumumkan Unity, Google mengatakan bahwa mereka "tidak bersaing dengan penyedia jaringan telekom, akan tetapi data yang perlu kami kirim ke seluruh dunia telah mencapai titik di mana penyedia jaringan tradisional sudah tidak mencukupi lagi." (The Register)
Dengan membangun jalur komunikasinya sendiri, Google akan mempercepat akses pengguna dari seluruh dunia ke pelayanannya. Yang mungkin belum diketahui kebanyakan orang adalah fakta bahwa walaupun kita yang berada di Indonesia secara otomatis diarahkan ke google.co.id, server untuk itu tetap saja berlokasi di Amerika Serikat dan bukan di Indonesia. Lihatlah hasil nslookup untuk google.co.id.
Jadi apa artinya proyek ini untuk kita? Semakin cepat Google dapat mengirimkan datanya ke kita, semakin responsif pula layanan-layanan Google yang kita pakai. Untuk layanan pencarian Google yang sangat ringan mungkin tidak akan berdampak besar, akan tetapi bayangkan bila Google memiliki pusat data lokal untuk menyajikan YouTube, GMail, Google Docs.
Sudah bukan rahasia lagi kalau Google berambisi menggulingkan dominasi Microsoft di desktop dengan meluncurkan aplikasi office-nya sendiri dalam bentuk GMail (Outlook) dan Google Docs (Word, Excel, PowerPoint) yang berbasis web, dan membangun jaringan kabel bawah laut ke Asia tentunya dapat membantu ambisi Google ini. Dengan semakin meningkatnya kinerja JavaScript browser, tak lama lagi aplikasi berbasis web akan dapat beroperasi seresponsif aplikasi desktop.
Google hanya perlu memikirkan cara untuk mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk membuka aplikasi web secara penuh — semakin cepat Google dapat mengirim data ke pengguna, semakin cepat juga aplikasi web akan mulai operasional. Saat ini dengan koneksi internet yang saya miliki, membuka Gmail membutuhkan sekitar 10 detik, masih sedikit lebih lambat dibandingkan Outlook.
Mengingat jumlah penduduk kita yang besar, bukan mustahil bila Google suatu saat memutuskanuntuk menginjak tanah Indonesia, tetapi untuk sementara kita harus puas dengan jaringan Google yang mencapai Tuas di Singapura di tahun 2011.
Label: Voip Telekomunikasi
Diposting oleh Mr X di 11.29 1 komentar
November 22, 2008
Space Diversity
Redundancy disediakan melalui penggunaan suatu susunan antenna (array), dengan jarak minimum antar antenna yang berdekatan adalah λ/2. Bisa juga digunakan antena-antena dengan polarisasi yang berbeda.
Label: Voip wimax
Diposting oleh Mr X di 12.04 0 komentar
Keuntungan Spatial Diversity
Array Gain
Diversity Gain
Decreased Error Rate
Increased Data rate
Increased Coverage
Reduced Transmit Power
Label: Voip wimax
Diposting oleh Mr X di 11.54 0 komentar
Komunikasi MIMO
Meningkatkan reliabilitas sistem (menurunkan BER atau PER).
Meningkatkan data rate dan kapasitas sistem.
Meningkatkan coverage area.
Menurunkan daya transmit yang dibutuhkan.
Akan tetapi, keempat atribut yang dikehendaki tersebut, umumnya saling bertentangan satu sama lain !
Label: Voip wimax
Diposting oleh Mr X di 11.51 0 komentar
Mengapa Multiple Antenna ???
Penggunaan multiple antenna memungkinkan kanal-kanal individu di-create di ruang bebas (space).
Spatial diversity melalui multiple antenna dapat di-create tanpa memerlukan tambahan bandwidth (tidak seperti pada frequency & time diversity).
Antenna array dapat digunakan untuk memusatkan energi (beamforming), atau menciptakan multiple parallel channels untuk mengangkut aliran-aliran data unik (spatial multiplexing).
Apabila multiple antenna digunakan pada TX dan RX, ketiga pendekatan tersebut (spatial diversity, beamforming dan spatial multiplexing), sering disebut sebagai komunikasi MIMO (multiple input multiple output).
Label: Voip wimax
Diposting oleh Mr X di 10.55 0 komentar
Oktober 31, 2008
Contoh konfigurasi DSLAM 9800
######################################################################
# Welcome to ZTE Full Service Access Platform
# Press Return to get started
# Copyright 2005-2009 , ZTE Co.,Ltd.
######################################################################
Login:admin
Password:admin
fsap>enable
Please input password:admin
fsap# configure
fsap(config)#
fsap(config)# system hostname TBL DSLAM##-D4-BY
## number of new subrack
D4 Central java
BY short site name
TBL# show card
Slot Shelf Type Port BootVer SoftVer Status
----------------------------------------------------------------------
2 1 NO/ASNVC2 V1.0.6U2T7 V1.0.6U2T7 NotConfig (none)
4 1 NO/STNGB V1.0.6U1T7 V1.0.6U1T7 NotConfig
5 1 NO/STNGB V1.0.6U1T7 V1.0.6U1T7 NotConfig
9 1 CSCE 0 V1.0.6U2T7 V1.0.6U2T7 Main/SubCardMismatch
11 1 CSCE 0 V1.0.6U2T7 V1.0.6U2T7 Standby/SubCardMismatch
----------------------------------------------------------------------
TBL# add-card asnvc2 ?
2-8,10,12-17 - Assign a card number
TBL# add-card asnvc2 2 ?----->add card ADSL 2+ (asnvc2) in slot 2
self-shelf - Splitter card in self shelf
splitter-shelf - Splitter card in splitter shelf
TBL# add-card asnvc2 2 splitter-shelf ----->splitter put separated with the card
TBL# add-card asnvc2 3 splitter-shelf
TBL# add-card stngb ? ------> card SHDSL
3-8,10,12-17 - Assign a card number
TBL# add-card stngb 4
TBL# add-card stngb 5
TBL# add-subcard
CSC - Add sub-card in CSC slot
TBL# add-subcard csc ?-------> add controlling board
upside - Assign upside sub-card type
TBL# add-subcard csc upside
OGFA - FOUR_FE_F ports subcard
OGFB - FOUR_GE_F ports subcard
OGFM - FOUR_FE_F ports subcard
TGFC - FOUR_10/100/1000E_T ports subcard
SGFA - TWO_FE_F ports subcard
SGFB - TWO_GE_F ports subcard (giga Ethernet)
SGFM - TWO_FE_F ports subcard
SGFD - TWO_FE_F+TWO_10/100/1000E_T ports subcard
SGFE - TWO_GE_F+TWO_10/100/1000E_T ports subcard
SGFN - TWO_FE_F+TWO_10/100/1000E_T ports subcard
NONE - No subcard
TBL# add-subcard csc upside ogfb ?
underside - Assign underside sub-card type
TBL# add-subcard csc upside ogfb underside sgfb
TBL(config)# add-vlan 10 (vlan management)
TBL(config)# add-vlan 100 (vlan traffic)
TBL(config)# vlan 10 9/1 tag
TBL(config)# vlan 100 9/1 tag
TBL(config)# vlan 100 2/1-64 untag pvc 1
TBL(config)# vlan 100 3/1-64 untag pvc 1
TBL(config)# vlan 100 4/1-64 untag pvc 1
TBL(config)# vlan 100 5/1-64 untag pvc 1
TBL(config)# ip subnet 172.16.253.10 255.255.255.0 10 name TBL
TBL(config)# snmp-server host 172.16.253.100 NMS
TBL(config)# snmp-server community public rw ---> optional (ro or rw)
TBL(config)# adsl-profile ADSL384K
TBL(config)#
TBL(config)# adsl-profile ADSL384K
AtucConfRateMode(1-fixed,2-adaptAtStartup,3-adaptAtRuntime):[2]
AtucConfRateChanRatio(0..100):[0]
AtucConfTargetSnrMgn(0..310(0.1dB)):[80]
AtucConfMaxSnrMgn(80..310(0.1dB)):[310]
AtucConfMinSnrMgn(0..80(0.1dB)):[0]
AtucConfDownshiftSnrMgn(0..310):[0]
AtucConfUpshiftSnrMgn(0..310):[0]
AtucConfMinUpshiftTime(0..16383):[0]
AtucConfMinDownshiftTime(0..16383):[0]
ConfProfileLineType(1-fast-only ,2-interleaved-only):[2]
AtucChanConfFastMaxTxRate(0..102400kbps):[1024]384
AtucChanConfFastMinTxRate(0..384kbps):[0]
AtucChanConfInterleaveMaxTxRate(0..102400kbps):[1024]384
AtucChanConfInterleaveMinTxRate(0..384kbps):[0]
AtucChanConfMaxInterleaveDelay(0..255ms):[16]
AturConfRateMode(1-fixed,2-adaptAtStartup,3-adaptAtRuntime):[2]
AturConfRateChanRatio(0..100):[0]
AturConfTargetSnrMgn(0..310(0.1dB)):[80]
AturConfMaxSnrMgn(80..310(0.1dB)):[310]
AturConfMinSnrMgn(0..80(0.1dB)):[0]
AturConfDownshiftSnrMgn(0..310(0.1dB)):[0]
AturConfUpshiftSnrMgn(0..310(0.1dB)):[0]
AturConfMinUpshiftTime(0..16383):[0]
AturConfMinDownshiftTime(0..16383):[0]
AturChanConfFastMaxTxRate(0..10240kbps):[512]64
AturChanConfFastMinTxRate(0..64kbps):[0]
AturChanConfInterleaveMaxTxRate(0..10240kbps):[512]64
AturChanConfInterleaveMinTxRate(0..64kbps):[0]
AturChanConfMaxInterleaveDelay(0..255ms):[16]
AtucDMTConfFreqBinsOperType(1-open,2-cancel):[2]
AturDMTConfFreqBinsOperType(1-open,2-cancel):[2]
LineDMTConfEOC(1-byte ,2-streaming ):[1]
LineDMTConfTrellis(1-on,2-off):[1]
AtucConfMaxBitsPerBin(0..15):[15]
AtucConfTxStartBin(6..511):[32]
AtucConfTxEndBin(32..511):[511]
AtucConfRxStartBin(6..63):[6]
AtucConfRxEndBin(6..63):[60]
AtucConfUseCustomBins(1-on,2-off):[2]
AtucConfDnBitSwap(1-on,2-off):[2]
AtucConfUpBitSwap(1-on,2-off):[2]
AtucConfREADSL2Enable(1-on,2-off):[2]
AtucConfPsdMaskType(1-DMT_PSD_MSK,2-ADSL2_PSD_MSK,3-ADSL2_READSL_WIDE_PSD_MSK,4-ADSL2_READSL_NARROW_PSD_MSK):[2]
AtucConfPMMode(1-DISABLE,2-L2_ENABLE,3-L3_ENABLE,4-L3_ENABLE | L2_ENABLE):[1]
AtucConfPML0Time(0..255s):[240]
AtucConfPML2Time(0..255s):[120]
AtucConfPML2ATPR(0..31db):[3]
AtucConfPML2Rate(512..1024kbps):[512]
Press M or m key to modify, or the other key to complete?[C]
TBL(config)# port-location pppoe-plus enable
TBL(cfg-slot-adsl-2)# pppoe-plus enable
TBL(cfg-slot-adsl-2)# pvid 100 pvc 1
TBL(cfg-slot-adsl-2)# adsl profile toni
TBL(cfg-slot-adsl-2)# exit
TBL(cfg-slot-adsl-3)# pppoe-plus enable
TBL(cfg-slot-adsl-3)# pvid 100 pvc 1
TBL(cfg-slot-adsl-3)# adsl profile toni
TBL(cfg-slot-adsl-3)# exit
TBL(config)# uaps enable
TBL(config)# slot ?
adsl - Config the ADSL slot
eponr - Config the eponr slot
ethernet - Config the ethernet slot
shdsl - Config the Shdsl slot
vdsl - Config the VDSL slot
TBL(config)# slot ethernet 9
TBL(cfg-slot-eth-9)#
TBL(cfg-slot-eth-9)# up-link
1-6 - Assign an interface list
TBL(cfg-slot-eth-9)# up-link 1
TBL(cfg-slot-eth-9)# exit
TBL(config)# sho history
30 sho interface vlan 10
31 ip subnet 172.16.253.10 255.255.255.0 10 name TBL
32 snmp-server host 172.16.253.10
33 snmp-server community public rw
34 interface range adsl 2-3/1-64
35 pvid 100 pvc 1
36 exit
37 adsl-profile toni
38 adsl-profile toni
39 port-location pppoe-plus enable
40 slot adsl 2
41 pppoe-plus enable
42 pvid 100 pvc1
43 pvid 100 pvc 1
44 adsl profile toni
45 exit
46 slot adsl 3
47 adsl profile toni
48 pvid 100 pvc 1
49 pppoe-plus enable
50 exit
51 uaps enable
52 exit
53 show run
54 conf
55 slot ethernet 9
56 up-link 1
57 exit
58 show run
59 sho history
TBL(config)# exit
TBL# save
TBL# logout
Are you sure to quit? yes[Y] or no[N]:[N]y
Label: Voip ADSL
Diposting oleh Mr X di 11.24 0 komentar
ZXDSL 9210 Commissioning Manual
Basic Command
1. Login : admin
Password: admin
Login to the ZXDSL CLI console, default username is admin and the password is admin.
2. DSL#Show card
Show all of the card and their status on the ZXDSL 9210
3. DSL# erase
Delete all of the configuration that contain on the ZXDSL 9210. Please be careful to used this command, because it’s will erased all of the configuration on your system.
4. DSL#reboot
Reboot the ZXDSL 9210 and restart all of the board. Please be careful to used this command, because it’s will restart all of the board and the system will be down for a few second.
Change the ZXDSL 9210 Inband MAC address and identifier board
5. DSL#enable
Password : zxedsl
DSL$ debug module 12345
DSL$ debug module 888999 p1 00:d0:d0:00:00:01 (3 no terakhir => max 92:FF:FF)
DSL$ disable
DSL#reboot
This command used only if you are necessary to change the inband MAC address, if you first time build the ZXDSL 9210 network with more than one DSLAM please make sure there are no conflict MAC address on the each Network element(NE) on the same network. After you’re change this MAC address it’s will be take the effect after you’re reboot the system. After you change the MAC address and reboot the system, make sure the inband MAC address is already changed by type :
DSL# show ip subnet
6. DSL#config card slot 1 cardtype ASNVC2
7. DSL#config card slot 3 cardtype ATIGN ---spliter
Enable the PVLAN mode and initialize the uplink port
8. DSL#Configuration
[DSL(config)#pvlan-mode enable -> enable the pvlan mode]
DSL(config)#pvlan-mode uplink-port 1/1 ->initialize the uplink port for Gigabit Ethernet (biasanya ada di up-link 9/1 control modul yah..)
DSL(config)#pvlan-mode uplink-port-group 13/2 ->initialize the uplink port for Fe or Eth
DSL(config)#Exit
DSL#Copy running-config startup-config -> Save and commit all of the config
DSL#reboot -> after you’re enable the pvlan mode, it’s will be take the effect after you’re reboot the system
Add the Inband IP Address to the ZXDSL 9210
9. DSL#Configuration
DSL(config)#IP subnet 150.168.0.2 255.255.254.0 name dslam1
DSL(config)#exit
And then to make sure the IP address already adding to the ZXDSL 9210 type:
DSL#Show ip subnet
Add the Vlan and put the port into the Vlan
10. DSL#configuration
DSL(config)#add-vlan 2 -> add vlan 2
DSL(config)#add-vlan 3 -> add vlan 3
DSL(config)#vlan 2 1/1 tag -> put port 1/1 as an uplink to the switch into vlan 2 as a management vlan and tag it
DSL(config)#vlan 3 1/1 tag -> put port 1/1 as an uplink to the switch into vlan 3 as a PPPoe vlan and tag it
And then make sure the vlan are already exist and the port are already exist on the vlan by type:
DSL#Show vlan -> show all the vlan that already exist on the system
DSL#Show vlan 2-> show all the port(tag or untag) that are already exist on the vlan 2
DSL#Show vlan 3 -> show all the port(tag or untag) that are already exist on the vlan 3
Configure the adsl user on the ATIGN board
11. DSL#configure slot adsl 3
DSL(cfg-slot-adsl-3)#trap control enable -> to make if the subscriber in this board is on and then this board will know it
DSL(cfg-slot-adsl-3)#no shutdown
DSL(cfg-slot-adsl-3)#exit
DSL(config)#slot adsl 3
DSL(cfg-slot-adsl-3)#pvid 3 ->because of we configure the ADSL subscriber as an untag port so we need to add the pvid
DSL(cfg-slot-adsl-3)#atm pvc 8:81 ->configure the PVC(VCI/VCI) into the subscriber board
DSL(cfg-slot-adsl-3)#exit
DSL(config)#show atm vc slot 3 ->make sure the PVC are already exist at the subscriber board
DSL(config)#vlan 3 3/1-32 untag -> put the subscriber port into the vlan 3 as a subscriber vlan and untag it
Create the ADSL profile and apply the profile to the ADSL subscriber
12. DSL(config)#adsl-profile adsl512k -> this fist command is to created your profile. And then System will ask you this profile didn’t created before, are you sure want to create this profile? You should answer yes.
DSL(config)# adsl-profile adsl512k -> the second command is to configure your profile. And then system will ask you to input all of your configuration, but the most important you should configure the uplink and downlink rate:
• Downlink rate :
Atuchan conf fast max Tx rate [0-132040] (Def:8128) : 1024
Atuchan conf interleave max Tx rate [0-132040] (Def:8128) : 1024
• Uplink rate:
Aturhan conf fast max Tx rate [32-1536] (Def:1024) : 128
Aturhan conf interleave max Tx rate [32-1536] (Def:1024): 128
And then to make sure your ADSL profile is already created successfully type:
DSL#Show adsl profile -> show all adsl profile
DSL#Show adsl profile adsl512k -> show detail the adsl512k profile
DSL(config)#interface adsl 3/1 ->enter the adsl slot 3 port 1 to configure it
DSL(cfg-if-adsl-3/1)#adsl profile adsl512k ->apply the profile to adsl port
DSL(config)#slot adsl 3 -> enter the adsl slot 3 to configure it
DSL(cfg-slot-adsl-3)#adsl profile adsl512k ->apply the profile to adsl slot
Configure the ZXDSL 9210 SNMP server
13. DSL(config)#snmp-server host 10.10.10.1 private ->initialize the snmp server ip address to the ZXDSL 9210
DSL#show snmp -> show the snmp server ip address that you’re already initialize to the ZXDSl 9210
DSL(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 192.168.0.1 -> add the static route to the ZXDSL 9210. This command is used only if the SNMP server Ip address is not in the same network segment with the ZXDSL 9210 ip address.
Configure Uplink port with the STP(Spanning tree protocol) features (gw blum pernah coba yang ini !!!)
14. kayanya siy niy beda card yang di slot, klo yang ada kan ASNVC2 dan PVNA buat splitter.
15. for example we want to configure the EICG board port 1 on the slot 1 and 2 as an uplink port with the STP features where EICG slot 1 port 1 and EICG slot 2 port 1 will be as a redundant uplink port.
DSL#show spanning-tree -> to show the STP features on the ZXDSL 9210 is already enable or not, if the status of STP is disable you should be enable it by type:
DSL#Config spanning-tree enable -> enable the STP features on the system
DSL#show spanning-tree -> make sure the STP features on the system is already enable. And please check the priority on this STP, the value of priority should be less then the priority value on the switch (Ethernet aggregator).
DSL#config interface Ethernet 1/1-> enter EICG slot 1 port 1 to configure it
DSL(cfg-if-eth-1/1)#spanning-tree enable->enable the STP features on the EICG slot 1 port 1.
DSL(cfg-if-eth-1/1)#show spanning-tree interface 1/1 -> make sure the STP features on the slot 1 port 1on is already enable
DSL#config interface Ethernet 2/1-> enter EICG slot 2 port 1 to configure it
DSL(cfg-if-eth-2/1)#spanning-tree enable->enable the STP features on the EICG slot 2 port 1.
DSL(cfg-if-eth-2/1)#show spanning-tree interface 2/1 -> make sure the STP features on the slot 2 port 1on is already enable
After you are already configure the STP features in both of port, you should be check the status of link in this port.
DSL(cfg-if-eth-1/1)#show spanning-tree interface 1/1 -> look the status of STP, there are 3 kind of status on this STP port :
1. blocking -> means the port is blocking and can’t transfer the packet
2. learning -> means the port still learning the other port, please waiting for a few minutes.
3. forwarding -> means the STP port is already active and ready to transfer the packet.
DSL(cfg-if-eth-1/2)#show spanning-tree interface 1/2 -> look the status of STP, the normal condition if port(1/1) and port (1/2) both of them as an STP port, one of them will be blocking and one of the other will be forwarding.
Label: Voip ADSL
Diposting oleh Mr X di 10.20 0 komentar
Oktober 26, 2008
Command dalam konfigurasi DSLAM Outdoor 9806
1. Melihat versi dari sccf yang digunakan :
Show version
Contoh :
DSLAM01-D4-FDLE-CML# show version
CardType Type VerNo VerLen Status BuildTime State FileName
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SCCF MVER V1.2.0P5T1 3205768 VALID 20080731155431 active sccf.bin
SCCF BOOT V1.2.0P5T1 372880 VALID 20080731155519 backup BSCCF.bin
SCCF FW V1.2.0P3T1 1266942 VALID 20080327111628 backup SCCF_FW.bin
2. Melihat status card :
Show card
Contoh :
DSLAM01-D4-FDLE-CML# show card
Slot Shelf Type Port HardVer SoftVer Status
----------------------------------------------------------------------------
1 1 ASTEB 24 070100 V1.2.0P5T1 Inservice
2 1 ASTEB 24 070100 V1.2.0P5T1 Inservice
5 1 SCCF 2 070304 V1.2.0P5T1 Inservice
-----------------------------------------------------------------------------
3. Melihat profile ADSL
Show adsl profile
Contoh :
DSLAM01-D4-FDLE-CML# show adsl profile
All Existing Line Profiles :
1 : ADSL1M.PRF
2 : DIAR.PRF
3 : DEFVAL.PRF
4. Menambah profile adsl
Configure > adsl-profile (nama profile)
Contoh :
DSLAM01-D4-FDLE-CML# configure
DSLAM01-D4-FDLE-CML(config)# adsl-profile DIAR
5. Meng-edit profile adsl
Configure > adsl-profile ( nama profile yang telah di add )
Contoh :
DSLAM01-D4-FDLE-CML(config)# adsl-profile DIAR
AtucConfRateMode(1-fixed,2-adaptAtStartup,3-adaptAtRuntime):[2]
AtucConfRateChanRatio(0..100):[0]
AtucConfTargetSnrMgn(0..310(0.1dB)):[80]
AtucConfMaxSnrMgn(80..310(0.1dB)):[310]
AtucConfMinSnrMgn(0..80(0.1dB)):[0]
AtucConfDownshiftSnrMgn(0..310):[0]
AtucConfUpshiftSnrMgn(0..310):[0]
AtucConfMinUpshiftTime(0..16383):[0]
AtucConfMinDownshiftTime(0..16383):[0]
ConfProfileLineType(1-fast-only,2-interleaved-only):[2]
AtucChanConfFastMaxTxRate(0..102400kbps):[1024]
AtucChanConfFastMinTxRate(0..1024kbps):[32]
AtucChanConfInterleaveMaxTxRate(0..102400kbps):[1024]
AtucChanConfInterleaveMinTxRate(0..1024kbps):[32]
AtucChanConfMaxInterleaveDelay(0..255ms):[16]
AturConfRateMode(1-fixed,2-adaptAtStartup,3-adaptAtRuntime):[2]
AturConfRateChanRatio(0..100):[0]
AturConfTargetSnrMgn(0..310(0.1dB)):[80]
AturConfMaxSnrMgn(80..310(0.1dB)):[310]
AturConfMinSnrMgn(0..80(0.1dB)):[0]
AturConfDownshiftSnrMgn(0..310(0.1dB)):[0]
AturConfUpshiftSnrMgn(0..310(0.1dB)):[0]
AturConfMinUpshiftTime(0..16383):[0]
AturConfMinDownshiftTime(0..16383):[0]
AturChanConfFastMaxTxRate(0..10240kbps):[512]
AturChanConfFastMinTxRate(0..512kbps):[32]
AturChanConfInterleaveMaxTxRate(0..10240kbps):[512]
AturChanConfInterleaveMinTxRate(0..512kbps):[32]
AturChanConfMaxInterleaveDelay(0..255ms):[16]
AtucDMTConfFreqBinsOperType(1-open,2-cancel):[2]
AturDMTConfFreqBinsOperType(1-open,2-cancel):[2]
LineDMTConfEOC(1-byte ,2-streaming ):[1]
LineDMTConfTrellis(1-on,2-off):[1]
AtucConfMaxBitsPerBin(0..15):[15]
AtucConfTxStartBin(6..511):[32]
AtucConfTxEndBin(32..511):[511]
AtucConfRxStartBin(6..63):[6]
AtucConfRxEndBin(6..63):[31]
AtucConfUseCustomBins(1-on,2-off):[2]
AtucConfDnBitSwap(1-on,2-off):[2]
AtucConfUpBitSwap(1-on,2-off):[2]
AtucConfREADSL2Enable(1-on,2-off):[2]
AtucConfPsdMaskType(1-DMT_PSD_MSK,2-ADSL2_PSD_MSK,3-ADSL2_READSL_WIDE_PSD_MSK,4-ADSL2_READSL_NARROW_PSD_MSK):[3]
AtucConfPMMode(1-DISABLE,2-L2_ENABLE,3-L3_ENABLE,4-L3_ENABLE | L2_ENABLE):[1]
AtucConfPML0Time(0..255s):[240]
AtucConfPML2Time(0..255s):[120]
AtucConfPML2ATPR(0..31db):[3]
AtucConfPML2Rate(512..1024kbps):[512]
Press M or m key to modify, or the other key to complete?[C]
6. Melihat configurasi adsl profile
Show adsl profile ( nama profile adsl )
Contoh :
DSLAM01-D4-FDLE-CML# show adsl profile DIAR
AtucConfRateMode : fixed
AtucConfRateChanRatio : 99
AtucConfTargetSnrMgn : 99
AtucConfMaxSnrMgn : 99
AtucConfMinSnrMgn : 10
AtucConfDownshiftSnrMgn : 99
AtucConfUpshiftSnrMgn : 99
AtucConfMinUpshiftTime : 99
AtucConfMinDownshiftTime : 99
ConfProfileLineType : interleaved-only
AtucChanConfFastMaxTxRate : 1024
AtucChanConfFastMinTxRate : 32
AtucChanConfIntlvMaxTxRt : 1024
AtucChanConfIntlvMinTxRt : 32
AtucChanConfMaxIntlvDelay : 16
AturConfRateMode : adaptAtStartup
AturConfRateChanRatio : 0
AturConfTargetSnrMgn : 80
AturConfMaxSnrMgn : 310
AturConfMinSnrMgn : 0
AturConfDownshiftSnrMgn : 0
AturConfUpshiftSnrMgn : 0
AturConfMinUpshiftTime : 0
AturConfMinDownshiftTime : 0
AturChanConfFastMaxTxRate : 512
AturChanConfFastMinTxRate : 32
AturChanConfIntlvMaxTxRt : 512
AturChanConfIntlvMinTxRt : 32
AturChanConfMaxIntlvDelay : 16
AtucDMTConfFreqBins : FF FF FF FF FF FF FF FF
AturDMTConfFreqBins : FF FF FF FF FF FF FF FF
FF FF FF FF FF FF FF FF
FF FF FF FF FF FF FF FF
FF FF FF FF FF FF FF FF
FF FF FF FF FF FF FF FF
FF FF FF FF FF FF FF FF
FF FF FF FF FF FF FF FF
FF FF FF FF FF FF FF FF
LineDMTConfEOC : byte
LineDMTConfTrellis : on
AtucConfMaxBitsPerBin : 15
AtucConfTxStartBin : 32
AtucConfTxEndBin : 511
AtucConfRxStartBin : 6
AtucConfRxEndBin : 31
AtucConfUseCustomBins : off
AtucConfDnBitSwap : off
AtucConfUpBitSwap : off
AtucConfREADSL2Enable : off
AtucConfPsdMaskType : ADSL2_READSL_WIDE_PSD_MSK
AtucConfPMMode : DISABLE
AtucConfPML0Time : 240
AtucConfPML2Time : 120
AtucConfPML2ATPR : 3
AtucConfPML2Rate : 512
Adsl2ConfMinProtectionDs : noProtection
Adsl2ConfMinProtectionUs : noProtection
7. Menghapus profile adsl :
Configure > no adsl-profile ( nama adsl profile )
Contoh :
DSLAM01-D4-FDLE-CML#configure
DSLAM01-D4-FDLE-CML(config)# no adsl-profile DIAR
8. Melihat profile alarm adsl yang tersedia :
Show adsl alarm profile
Contoh :
DSLAM01-D4-FDLE-CML# show adsl alarm-profile
All Existing Alarm Profiles :
1 : DEFVAL.PRF
9. Menambah profile alarm adsl :
Configure > adsl-alarm-profile ( nama alarm profile )
Contoh :
DSLAM01-D4-FDLE-CML(config)# adsl alarm-profile COBA
10. Mengubah setingan adsl alarm profile :
Configure > adsl-alarm-profile ( nama alarm profile yang telah di add)
Contoh :
DSLAM01-D4-FDLE-CML#config
DSLAM01-D4-FDLE-CML(config)# adsl-alarm-profile COBA
AtucThresh15MinLofs(0..900s):[0]
AtucThresh15MinESs(0..900s):[0]
AtucThresh15MinLoss(0..900s):[0]
AtucThresh15MinLprs(0..900s):[0]
AtucThresh15MinLols(0..900s):[0]
AtucThreshFastRateUp(0..65535):[0]
AtucThreshInterleaveRateUp(0..65535):[0]
AtucThreshFastRateDown(0..65535):[0]
AtucThreshInterleaveRateDown(0..65535):[0]
AturThresh15MinLofs(0..900s):[0]
AturThresh15MinESs(0..900s):[0]
AturThresh15MinLoss(0..900s):[0]
AturThresh15MinLprs(0..900s):[0]
AturThreshFastRateUp(0..65535):[0]
AturThreshInterleaveRateUp(0..65535):[0]
AturThreshFastRateDown(0..65535):[0]
AturThreshInterleaveRateDown(0..65535):[0]
AtucInitFailureTrapEnable(1-enable,2-disable):[2]
AtucThreshold15MinFailedFastR(0..900s):[0]
AtucThreshold15MinSesL(0..900s):[0]
AtucThreshold15MinUasL(0..900s):[0]
AturThreshold15MinSesL(0..900s):[0]
AturThreshold15MinUasL(0..900s):[0]
AtucConnRateTolerance(0..100%):[0]
ThreshAtucConnRate(0..100000 kbps):[0]
AturConnRateTolerance(0..100%):[0]
ThreshAturConnRate(0..100000 kbps):[0]
Press M or m key to modify, or the other key to complete?[C]
11. Melihat profile alarm adsl :
Show adsl alarm-profile ( nama alarm profile )
Contoh :
DSLAM01-D4-FDLE-CML# sh adsl alarm-profile COBA
AtucThresh15MinLofs : 99
AtucThresh15MinESs : 99
AtucThresh15MinLoss : 99
AtucThresh15MinLprs : 99
AtucThresh15MinLols : 99
AtucThreshFastRateUp : 99
AtucThreshInterleaveRateUp : 99
AtucThreshFastRateDown : 99
AtucThreshInterleaveRateDown : 99
AturThresh15MinLofs : 99
AturThresh15MinESs : 99
AturThresh15MinLoss : 99
AturThresh15MinLprs : 99
AturThreshFastRateUp : 99
AturThreshInterleaveRateUp : 99
AturThreshFastRateDown : 99
AturThreshInterleaveRateDown : 99
AtucInitFailureTrapEnable : 2
AtucThreshold15MinFailedFastR : 99
AtucThreshold15MinSesL : 99
AtucThreshold15MinUasL : 99
AturThreshold15MinSesL : 99
AturThreshold15MinUasL : 99
AtucConnRateTolerance : 0
ThreshAtucConnRate : 0
AturConnRateTolerance : 0
ThreshAturConnRate : 0
12. Menghapus adsl alarm profile :
Configure > no adsl-alarm-profile ( nama adsl alarm profile )
Contoh :
DSLAM01-D4-FDLE-CML#configure
DSLAM01-D4-FDLE-CML(config)# no adsl-alarm-profile DIAR
13. melihat vlan yang terpasang :
show vlan
contoh :
DSLAM01-D4-FDLD-CML# show vlan
total number : 6
-----------------------------------
1,20,162,655,657,1000
14. menambah vlan :
Configure > add-vlan (no vlan)
Contoh:
DSLAM01-D4-FDLD-CML# config
DSLAM01-D4-FDLD-CML(config)# add-vlan 1000
15. menghapus vlan :
configure > no add-vlan (no vlan)
Contoh :
DSLAM01-D4-FDLD-CML# config
DSLAM01-D4-FDLD-CML(config)# add-vlan 1000
Label: Voip ADSL
Diposting oleh Mr X di 10.59 1 komentar
Oktober 24, 2008
Topologi Jaringan Adsl Divre 7
Topologi ini akan menentukan vlan-vlan outdoor maupun indoor mana yang dicascade dan mana yang point-to-point....
Label: Voip ADSL
Diposting oleh Mr X di 18.33 0 komentar
DEbuggIng OutDoor DSLAM 9806 ZTE
# Copyright 2005-2009 , ZTE Co.,Ltd. #
# #
WDB: Ready.
######################################################################uccess!
DosFs initalize su
Login:admin
Password:pe SCCF
9806>enable-> shell re
Please input password:
hwIpmuxXdslMode=0
9806# config
9806(config)# add-vl
9806(config)# vlan 26 1-4/1-24 untag
the delay is 0
Bridg
9806(config)# vlan 26 5/1 tag
init boardinfo...
9806(config)# vlan 100 5/1-2 tag34IPMux DMA initialized ok, buff
9806(config)# vlan 27 5/1 tag
9806(config)# vlan 27 5/1-2 tag
hwIPmuxPortInit
9806(config)# vlan 26 5/1-2 tag
9806(config)# vlan 28 5/1-2 tag endinit trunkinfo...
9806(config)# ip subnet 172.16.253.26 255.255.255.0 100.
init qos...
init pvlan...
9806(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.253.1
init stats...
init pvc...
9806(config)# snmp-server host 172.16.253.5 privatend interface name lnFe0
Error: Invalid pa
Error: Bad command #
9806(config)# slot adsl
Error: Bad command
9806(config)# pvid 26
Error: Bad command
9806(config)# interface range adsl 3-4/1-24 Press Return to get started
9806(cfg-if-range-adsl)# pvid 26 pvc 1
9806(cfg-if-range-adsl)# atm pvc 1
Error: Missing parameter
9806(cfg-if-range-adsl)# atm pvc 1 vpi Copyright 2005-2009 , ZTE Co
Error: Missing parameter data
9806(cfg-if-range-adsl)# atm pvc 1 v
9806(cfg-if-range-adsl)# atm pvc
1-8 - Assign a pvc id#######################################
9806(cfg-if-range-adsl)# atm pvc 1
vpi - Assign a vpi valuessword:
9806>system hostname TEL
9806(cfg-if-range-adsl)# atm pvc 1 vpi 8command
9806>enable
vci - Assign a vci value
9806# system hostname TELKOM
9806(cfg-if-range-adsl)# atm pvc 1 vpi 8 vci 81
9806# config
98
9806(cfg-if-range-adsl)# port-location ppoe-plus enable
GCI(config)# show card
Error: Bad command Port HardVer
9806(cfg-if-range-adsl)# exit
9806(config)# adsl-profile tonijelek------------------------------------
9806(config)# adsl-profile tonijelek
Are you sure to reboo
AtucChanConfInterleaveMinTxRate(0..384kbps):[0]xit: [N]y
AtucChanConfMaxInterleaveDelay(0..255ms):[16]
initString = lnFe 626 .Mips 4KEc
AturConfRateMode(1-fixed,2-adaptAtStartup,3-adaptAtRuntime):[2]/133/66/66MHz
AturConfRateChanRatio(0..100):[0]
I
AturConfTargetSnrMgn(0..310(0.1dB)):[80]
RISC Microcode Re
AturConfMaxSnrMgn(80..310(0.1dB)):[310]
DDR SDRAM : 64-Mbyte, 16-bit wi
AturConfMinSnrMgn(0..80(0.1dB)):[0]BSP revision 1.2/5
AturConfDownshiftSnrMgn(0..310(0.1dB)):[0]
Made on Nov 6 2007, 15:21
AturConfUpshiftSnrMgn(0..310(0.1dB)):[0]dth=0x2
TFFS device create
AturConfMinUpshiftTime(0..16383):[0]DosFs initalize success!
AturConfMinDownshiftTime(0..163
active
AturChanConfMaxInterleaveDelay(0..255ms):[16]File: /DATA/version/SCCF\sccf.bin VerSize = 2
AtucDMTConfFreqBinsOperType(1-open,2-cancel):[2]
inflate success.
run
AturDMTConfFreqBinsOperType(1-open,2-cancel):[2]0205)!
LineDMTConfEOC(1-byte ,2-streaming ):[1]
usrNetInit
LineDMTConfTrellis(1-on,2-off):[1]
Ta
AtucConfMaxBitsPerBin(0..15):[15]
User: target
i
AtucConfTxStartBin(6..511):[32]evLoad
initString = l
AtucConfTxEndBin(32..511):[511]pmuxF
9806(config)#
Net in
9806(config)#
Adding
9806(config)#for standalon
9806(config)#
9806(config)#String = lnFe
9806(config)#ps/ipmux_e/ln
9806(config)#
9806(config)# adsl-profile tonijelek
]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]
AtucConfRateMode(1-fixed,2-adaptAtStartup,3-adaptAtRuntime):[2]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]
AtucConfRateChanRatio(0..100):[0]]]]]]]]]]]]]
AtucConfTargetSnrMgn(0..310(0.1dB)):[80]] ]]]]]]]]]] ]] ]
AtucConfMaxSnrMgn(80..310(0.1dB)):[310]
AtucConfMinSnrMgn(0..80(0.1dB)):[0]]] ]]]]]]]] ]]
AtucConfDownshiftSnrMgn(0..310):[0]
AtucConfUpshiftSnrMgn(0..310):[0]]]]]] ] ]] ]]]
AtucConfMinUpshiftTime(0..16383):[0
AtucChanConfInterleaveMinTxRate(0..384kbps):[0] ]]]]]]]] ]]]]
AtucChanConfMaxInterleaveDelay(0..255ms):[16]384
]]]]]]] ]]]]] ] ]]]]]] ] ]]] ]]]
Invalid value ]]]] ]]]]
9806(config)# adsl-profile tonijelek
AtucConfRateMode(1-fixed,2-adaptAtStartup,3-adaptAtRuntime):[2]]]] ]]]] ]]]] ]]]]]
AtucConfRateChanRatio(0..100):[0]
]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]
AtucConfTargetSnrMgn(0..310(0.1dB)
]]]
AtucConfMinUpshiftTime(0..16383):[0] WIND version 2.6
AtucConfMinDownshiftTime(0..16383):[0]
]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]] Copy
ConfProfileLineType(1-fast-only,2-interleaved-only):[2]
AtucChanConfFastMaxTxRate(0..102400kbps):[384]ips 4KEc. Processor #0.
AtucChanConfFastMinTxRate(0..384kbps):[0] Memory Size:
AtucChanConfInterleaveMaxTxRate(0..102400kbps):[384]
AtucChanConfInterleaveMinTxRate(0..384kbps):[0]OMM_END
AtucChanConfMaxInterleaveDelay(0..255ms):[16]DB: Ready.
-> shell restarted.
AturConfTargetSnrMgn(0..310(0.1dB)):[80]
Ipmux mode init. h
AturConfMaxSnrMgn(80..310(0.1dB)):[310]de 2, hwPhyNumPerGroup
AturConfMinSnrMgn(0..80(0.1dB)):[0]
24, hw
AturConfDownshiftSnrMgn(0..310(0.1dB)):[0]
AturConfUpshiftSnrMgn(0..310(0.1dB)):[0]cBundleInit
init boar
AturConfMinUpshiftTime(0..16383):[0].
34IPMux DMA initialize
AturConfMinDownshiftTime(0..16383):[0]
AturChanConfFastMaxTxRate(0..10240kbps):[512]64ortInit ... endinit vlan...
AturChanConfFastMinTxRate(0..64kbps):[0]muxVlanInit ... endinit trunki
AturChanConfInterleaveMaxTxRate(0..10240kbps):[512]64
init l2...
init qos...
LineDMTConfTrellis(1-on,2-off):[1]
# W
AtucConfMaxBitsPerBin(0..15):[15]Platform #
AtucConfTxStartBin(6..511):[32]
#
AtucConfTxEndBin(32..511):[511]
AtucConfRxStartBin(6..63):[6]
AtucConfRxEndBin(6..63):[31] Press Return to get s
AtucConfUseCustomBins(1-on,2-off):[2]
AtucConfDnBitSwap(1-on,2-off):[2]
AtucConfUpBitSwap(1-on,
Password:
AtucConfPML0Time(0..255s):[240]
Error: Bad command
AtucConfPML2Time(0..255s):[120]
Please input password:
AtucConfPML2ATPR(0..31db):[3]
9806(config)# sys
AtucConfPML2Rate(512..1024kbps):[512]
TELKOM(config)# ad
Press M or m key to modify, or the other key to complete?[C]lan 26
TELKOM(config)# add-vlan
9806(config)# interface range adsl 3-4/1-24# add-vlan 28
T
9806(cfg-if-range-adsl)# adsl profile tonijelek
TELKOM(config)# add-vla
TELKOM(config)# vlan
9806(config)# show run
TEL
add-card SSTEB 1 30 5/1 tag
add-card SSTEB 2
TELKO
add-card ASTEB 3net 172.16.253.2
add-card ASTEB 400
end
configure
add-vlan 26-28,100ELKOM(config)# snmp
adsl-profile TONIJELEK.PRF
startup adsl-profile TONIJELEK.PRF cFastMaxTxRate 384 cInterMaxTxRate 384
Error: Invalid para
startup adsl2-profile TONIJELEK.PRF rFastMaxTxRate 64 rInterMaxTxRate 642.16.253.1
Error: Inv
adsl-profile TONIJELEK.PRF atuc-i
TELKOM(config)# adsl-pr
snmp-server host 172.16.253.1
TELKOM(c
snmp-server host 172.16.253.5
snmp-server host 172.16.253.104adaptAtStartup,3-adaptAtRuntime)
traffic-manage queue-schedule strict-priority wrr 0,0,0,0
AtucConfRateChanRatio(0..100):[0]
end
configure interface adsl 3/1gn(0..310(0.1dB)):[80]
adsl profile TONIJELEK.PRF
AtucConfMaxSnrMgn(80..31
pvid 26 pvc 1
pppoe-plus enable
AtucConfMinSnrMgn(0
end(0.
configure interf
end84k
configure interface adsl 3/5
AtucCha
adsl profile TONIJELEK.PRF2400kbps):[1024]384
pvid 26 pvc 1
pppoe-plus enablenConfInterleaveMinTx
end(0.
configure interface adsl 3/6
adsl profile TONIJELEK.PRFelay(0..255ms):[16]
pvid 26 pvc 1
pppoe-plus enable-fixed,2-adaptAtStar
end3-a
configure interface adsl 3/7
adsl profile TONI
configure interface adsl 3/8
adsl profile TONIJELEK.PRF0..310(0.1dB)):[310]
pvid 26 pvc 1
At
pppoe-plus enable(0.1dB)):[0]
end
configure interface adsl 3/9DownshiftSnrMgn(0..310(0.1dB
adsl profile TONIJELEK.PRF
AturConfUp
pvid 26 pvc 10(0.1dB)):[0]
pppoe-plus enable
Atu
endfMi
configure interface adsl 3/10
adsl profile TONIJELEK.PRF..16383):[0]
pvid 26 pvc 1
AturChanCon
pppoe-plus enable40kbps):[512]64
end
configure interface adsl 3/11
AturChanConfFastMinTxRa
adsl profile TONIJELEK.PRF
A
pvid 26 pvc 1eaveMaxTxRate(0.
pppoe-plus enable
end
configure interface adsl 3/12hanConfInterleaveMinTxRate(0.
adsl profile TONIJELEK.PRF
pvid 26 pvc 1
end
configure interface adsl 3/14
LineDMTConfEOC(1-byt
adsl profile TONIJELEK.PRF
pvid 26 pvc 1lis(1-on,2-off):
pppoe-plus enable
Atu
endfMa
configure interface adsl 3/15
At
adsl profile TONIJELEK.PRF
pvid 26 pvc 1n(32..511):[511]
pppoe-plus enable
AtucConfR
endrtB
configure interface adsl 3/16
AtucConfRxEndBin
adsl profile TONIJELEK.PRF
AtucConfUseCustomB
pvid 26 pvc 12]
pppoe-plus enable
AtucConfDnBitSwap
endn,2
configure interface adsl 3/17
AtucConfUpBitSwa
adsl profile TONIJELEK.PRF
AtucConf
pvid 26 pvc 1n,2-off):[2
pppoe-plus e
add-vla
pvid 26 pvc 1
adsl-prof
pppoe-plus enable
AtucConfPML0Time
end255
configure interface adsl 3/20 512 cInt
AtucConfPML2Time(0.
adsl profile TONIJELEK.PRF
AtucConfPML2ATP
pvid 26 pvc 1sl2-profile GCI.
pppoe-plus enableL2Rate(512..1024kbps
end12]
configure interface adsl 3/21
Invalid value
adsl profile TONIJELEK.PRFtuc-inp 1 a
TELKOM(config)#
pvid 26 pvc 1
pppoe-plus enableommand255.0.0
end
configure interface adsl 3/22172.16.2
add-vlan
adsl profile TONIJELEK.PRF
pvid 26 pvc 1 - C
pppoe-plus enableer
end
pppoe-plus enable hostname
end
configure interface adsl 4/1ure CTPID of systemplus enab
adsl profile TONIJELEK.PRF
traf
interface
pvid 26 pvc 1nterface configu
pppoe-plus enable
end
configure interface adsl 4/2 - Configu
adsl profile TONIJELEK.PRF
GCI(config)# erase config
pvid 26 pvc 1 - Conf
pppoe-plus enable
GCI(config)#
endse
configure interface adsl 4/3 - Configure inband/out
adsl profile TONIJELEK.PRFI(config)#
GCI(c
pvid 26 pvc 1ble - Configu
pppoe-plus enableparameans
end
configure interfac
pvid 26 pvc 1
pppoe-plus enableort-location
endnfi
configure interface adsl 4/7
adsl profile TONIJELEK.PRF - Configure QOS parametersti
pvid 26 pvc 1
pppoe-plus enable-server - Con
endre
configure interface adsl 4/8ameters
adsl profile TONIJELEK.PRFnfigure save-intervalConfigur
pvid 26 pvc 1
pppoe-plus enablerofile - Configure
endDSL
configure interface adsl 4/9
adsl profile TONI
configure interface adsl 4/10snmp-server - Config
adsl profile TONIJELEK.PRFess-list parameters
pvid 26 pvc 1 -
pppoe-plus enable modem-vlan
endCon
configure interface adsl 4/11Configure spanning-tree
adsl profile TONIJELEK.PRF
multi
ssh-server
pvid 26 pvc 1ssh global infor
pppoe-plus enable
end
configure interface adsl 4/12 - Configure STPID of s
adsl profile TONIJELEK.PRF
sys
pvid 26 pvc 1 - Configure sys
pppoe-plus enable - Configure port-lo
endon
configure interface adsl 4/13-check - Enable/disable te
adsl profile TONIJELEK.PRFmeters
pvid 26 pvc 1
rad
t
pppoe-plus enable Configure traffic m
ende
configure interface adsl 4/14
save-
uaps
adsl profile TONIJELEK.PRF
pvid 26 pvc
end al
configure interface adsl 4/16
adsl profile TONIJELEK.PRFo - Configure a vdsl2 channel
pvid 26 pvc 1
pppoe-plus enable- Configure spanning
end vd
configure interface adsl 4/17 a vdsl2 channel profilever
adsl profile TONIJELEK.PRFl information
vdsl2
pvid 26 pvc 1 Configure the v
pppoe-plus enable - Configure
endID
configure interface adsl 4/18 - Configure a vdsl2 line pr
adsl profile TONIJELEK.PRFure system parameters
pvid 26 pvc 1 - Configur
pppoe-plus enablere-check - Enable
endabl
configure interface adsl 4/19 - Configure vlan
adsl profile TONIJELEK.PRF
traffic-manage -
pvid 26 pvc 1#ma
pppoe-plus e
adsl profile TONIJELEK.PRF
TELKOM(config)#figure uplin
pvid 26 pvc 1g)#
pppoe-plus enabledsl2-alarm-pr
TELKO
endnfi
configure interface adsl 4/21fig)#
TELKOM(
adsl profile TONIJELEK.PRFM(config)#late - Configur
TE
pvid 26 pvc 1
pppoe-plus enable
end
configure interface adsl 4/24
adsl profile TONIJELEK.PRF
pvid 26 pvc 1
pppoe-plus enable
end
configure
vlan 26 1/1-24 untag pvc 1
vlan 26 2/1-24 untag pvc 1
vlan 26 3/1-24 untag pvc 1
vlan 26 4/1-24 untag pvc 1
vlan 26 5/1-2 tag
vlan 27 5/1-2 tag
vlan 28 5/1-2 tag
vlan 100 5/1-2 tag
9806(config)# exit
9806# save
9806#
Label: Voip ADSL
Diposting oleh Mr X di 17.49 0 komentar
CARA KERJA ADSL
Teknologi ADSL (lanjutan)
Cara Kerja Teknologi ADSL
Proses “dial – up connection“ mendasari kinerja ADSL. Ketika ada permintaan dari user atau pelanggan, maka modem ADSL di sisi sentral akan langsung memprosesnya dengan cara memisahkan antara informasi data, suara atau multimedia yang dilakukan oleh splitter. Berbeda halnya dengan jaringan fixed telephone yang menggunakan proses “call set-up“ yang harus melalui proses dial tone terlebih dahulu.
Selanjutnya informasi tersebut akan dilewatkan melalui MDF-RK-DP hingga KTB, kemudian di sisi pelanggan informasi data tersebut masuk ke splitter lagi, jika informasinya berupa akses internet (data) maka akan dimasukkan ke modem ADSL sisi pelanggan diteruskan ke PC user, jika berupa suara dari splitter langsung ke telepon, jika yang diminta video dari splitter masuk ke modem ADSL lalu masuk ke Set Top Box (STB) baru ke layar TV.
Kelebihan Penggunaan Teknologi ADSL
Adapun kelebihan yang dimiliki jaringan broadband ADSL ini diantaranya adalah:
Mudah dalam instalasi.
Hemat investasi karena menggunakan jaringan kabel existing untuk pengembangan jaringan baru.
Menawarkan kecepatan hingga 125x lebih cepat dibandingkan dengan 56k modem.
Koneksi yang mudah sehingga tidak perlu melakukan dial-up lagi.
Kestabilan koneksi dan keamanan lebih terjamin karen koneksi dilakukan dengan kabel sendiri yang bersifat point-to-point.
ADSL memberikan kemampuan Internet dan Voice/Fax secara simultan. Ini berarti kita dapat Surfing internet dan menggunakan Telepon atau Fax pada saat bersamaan. Ini akan memberikan kepuasan untuk menikmati High-Speed Internet Access tanpa kehilangan kontak telepon dengan relasi.
Trafik menerima data lebih besar daripada pengiriman, sehingga cocok digunakan pada level pengguna akhir, seperti untuk kebutuhan multimedia.
Kekurangan Aplikasi ADSL
Ibaratnya manusia, tidak ada manusia yang sempurna. Begitu pula dengan ADSL sendiri, memiliki kekurangan dalam penggunaannya. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Menurunnya kualitas sambungan dan kecepatan transfer data akibat jauhnya jarak user dengan STO
Kabel tembaga tua dapat menurunkan kualitas sambungan dan menurunkan kecepatan.
Koneksi asimetris berarti waktu upload akan lebih lama daripada download.
Cakupan area yang sempit, maksimal 5.5 km dalam keadaan normal.
Kesimpulan
Dengan melihat kemampuan dan kekurangan dari system ADSL ini, setidaknya kita memiliki alternatif penggunaan layanan sesuai kebutuhan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Kita boleh gigit jari dengan perkembangan jaringan internet broadband di luar negeri jauh lebih dulu menggunakan broadband berkecepatan super untuk perumahan sekalipun. Itu adalah realita yang patut kita contoh, setidaknya kita tidak ‘gaptek’ alias ‘gagap teknologi’. Apalagi, seperti yang dilansir salah satu majalah komputer negeri ini bahwa menurut survei yang dilakukan Pemerintah Thailand pada tahun 2003, menuliskan bahwa tenaga ahli informasi Indonesia berada pada jajaran unggul, setara dengan tenaga ahli USA, bahkan jauh mengungguli tenaga ahli dari Malaysia, Thailand dan Singapura sekalipun. Patut berbangga hatilah kita, mendapat penilaian positif terhadap sumber daya manusia Indonesia.
CARA KERJA ADSL
Label: Voip ADSL
Diposting oleh Mr X di 10.10 0 komentar
INTEGRASI DSLAM 9800
Try and error. Today ( 15 august 07 )i have an opportunity to try and error a good product. It is a DSLAM. A product that should i set. the vendor is ZTE. i dont have any background about zte product.But i think its the time for me to get new knowledge about dslam.Here is my configuration:
****************************************************************
* _______ _________ _______ __ __ __ __ *
* |____ / |___ ___| | _____| ____| |____ \ \ \ \ / / *
* / / | | | | | __ __ | \_\ \_\ /_/ *
* / / | | | |_____ | |_ | |__| | _________ *
* / / | | | ____| |____ ____| |_________| *
* / / | | | | | | __ __ *
* / /____ | | | |_____ | | / / \ \ *
* /_______| |_| |_______| |__| /__/ \__\ *
* *
* *
* ( ZXDSL - 9000 ) *
****************************************************************
Login:
# insert your login and password.
it will be like this :
config #
lets create each slot of dslam;
config # card slot 1 cardtype ASIKB // ASIKB or ASIGN it’s depend on card type of DSLAM. And do it until the last slot.. Usually 14 ports.
Creat Your DSLAM name :
config # system prompt DSLAM01-BIMO-TRYnERROR // what ever you want
Create your vlan management :
config # add-vlan 8008 // what ever you want. It is a vlan management.
assign an uplink traffic.
config # vlan 8008 14/1-3 tag // according an active uplink.. In this case, slot 14 from port 1 until 3.
Create your dslam ip address
config # ip subnet 123.456.789.001 255.255.255.0 8008
Create snmp server host
config # snmp-server host 123.456.789.020 private
Create vlan downlink traffic fo customer.
config # add-vlan 1234
create uplink for customer traffic.
config #vlan 1234 14/1-3 tag // if uplink in slot 14
Create downlink for customr traffic
config #vlan 1234 1-13/1-48 untag // slot 1 to 13 and each slot consist of 48 ports.
Activated PPPOE-plus command
config # pppoe-plus enable
Activated pvlan-mode
config #pvlan-mode enable
Activated uplink pvlan
config #pvlan-mode uplink-port 14/1,2,3 // depend on your EICG modul . in this case is in modul 14
Create adsl profile
config # adsl profile dsl384
PS:Q-quit AtucConfRateMode[fix(1),adaptAtStart(2),adaptAtRun(3)](Def:2)
AtucConfRateChanRatio [0-100](Def:0)50
AtucConfTargetSnrMgn [0-310](Def:80)
AtucConfMaxSnrMgn [0-310](Def:310)
AtucConfMinSnrMgn [0-310](Def:0)
AtucConfDownshiftSnrMgn [0-310](Def:50)
AtucConfUpshiftSnrMgn [0-310](Def:110)
AtucConfMinUpshiftTime [0-16383](Def:30)
AtucConfMinDownshiftTime [0-16383](Def:30)
AtucChanConfFastMinTxRate[32-131040](Def:32)
AtucChanConfInterMinTxRate[32-131040](Def:32)
AtucChanConfFastMaxTxRate[32-131040](Def:32736)384
AtucChanConfInterMaxTxRate[32-131040](Def:32736)384
AtucChanConfMaxInterDelay[0-255](Def:32)
AturConfRateMode[fixed(1),adaptAtStartup(2),adaptAtRuntime(3)](Def:2)
AturConfRateChanRatio [0-100](Def:0)
Now lets create all slot/port Dslam *:
config # slot dsl-mpvc 1
config # pvid 1234 pvc 1
config # atm-pvc 8:81 pvc1
config # pppoe-plus enable
config # adsl-profile dsl384
config # adsl-transmode // choose 1 for STIGN card or choose 4 for ATIGN card . in this case i choose no.4
* do it the same things until slot 14
Save all configuration
config # copy ru st
config # save slaveSCB
Write Enable first if your dslam is ATIK. to save your configuration
After finished it, now you must open an vlan traffic in Aggregator and BRAS.
Now lets configure an aggregator
———————————————————————-
ZXR10-C9000 System Software, Version 9.4.0.4 NX
Zhongxing Telecom Ltd.
System started on 2006-05-10 08:59:12
———————————————————————-
Press RETURN to activate console . . .
Password:
T32C-xxx> ena
Password:
T32C-xxx#configure
T32C-xxx(config)# vlan create 1234 id 1234 port-based
T32C-xxx(config)# vlan add ports gi.(4-6).(1-2) to 1234
T32C-xxx(config)# exit
lets see our configuration:
# sh run
now, lets configure the BRAS
BRAS-xxx-xxx
SELAMAT DATANG DI BRAS-@@@
login: —-> input your login
Password: —> input your password
[local]BRAS-xxx#conf
Enter configuration commands, one per line, ‘end’ to exit
[local]BRAS-xxx(config)#
[local]BRAS-xxx(config)#port eth 2/3 //port aktif yang menlayani paket vlan dari dslam
[local]BRAS-xxx(config)# dot1q pvc 1234 encapsulation pppoe
[local]BRAS-xxx(config)#bind auth chap pap max 8000
[local]BRAS-xxx(config)# commit
let see our configuration
[local]BRAS-xxx# sh conf
finish.
Dari WWW.BIMO.WEB.ID
Label: Voip ADSL
Diposting oleh Mr X di 10.00 0 komentar
September 26, 2008
Metro Ethernet
4.1. Macam-Macam Network
Dalam membangun suatu koneksi data antara sebuah komputer
dengan yang lainnya, atau antara sebuah terminal dengan komputer ada
dua buah konsep dalam jaringannya. Konsep itu adalah :
1. Circuit Switched
2. Packet Switched Network
Dalam koneksi internet, dibedakan berbagai macam koneksi.
Adapun perbedaan ini berdasarkan luasnya daerah kerja yang
digunakan pada internet tersebut. Adapun penggolongan ini adalah :
1. WAN (Wide Area Network)
2. MAN (Metropolitan Area Network)
3. LAN (Local Area Network)
4.2. Definisi Metro Ethernet
Jaringan Metro Ethernet umumnya didefinisikan sebagai bridge
dari suatu jaringan atau menghubungkan wilayah yang terpisah bisa juga
40 Implementasi Metro Ethernet Network
menghubungkan LAN dengan WAN atau backbone network yang
umumnya dimiliki oleh service provider (Prashant Gandhi and Bob
Klessig, 2003). Jaringan Metro Ethernet menyediakan layanan-layanan
menggunakan Ethernet sebagai core protocol dan aplikasi broadband.
Metro Ethernet sebenarnya sama dengan Ethernet atau Fast
Ethernet pada LAN (Local Area Network) tetapi perbedaannya adalah
LAN hanya pada satu gedung sedangkan Metro Ethernet ini adalah
untuk menghubungkan dua LAN pada gedung yang berbeda. Sehingga
Metro Ethernet dapat digabungkan menjadi kelompok WAN walaupun
pada mulanya adalah teknologi LAN.
4.3. Alasan Penggunaan Ethernet
Pelayanan Metro Ethernet sekarang menawarkan dengan
cakupan (jarak) jauh dari penyedia jasa. Beberapa penyedia jasa telah
memperluas pelayanan Ethernet melebihi area metropolitan dan
melintasi area yang luas. Seribu pelanggan telah siap menggunakan
pelayanan Ethernet dan jumlah mereka meningkat dengan cepat.
Pelanggan ini telah tertarik oleh keuntungan dari pelayanan Ethernet,
termasuk:
• Kesenangan dari penggunaan
• Hemat biaya/efektifitas harga
• Fleksibelitas (sifat lentur)
Kesenangan dari penggunaan
Pelayanan Ethernet disajikan sesuai standar, kemampuan yang luas,
dan pemahaman interface Ethernet yang baik. Hampir semua peralatan
jaringan (networking) dan koneksi (sambungan) host (server) kepada
jaringan menggunakan Ethernet sehingga penggunaan pelayanan
Ethernet untuk penyambungan (koneksi) seperti alat (peralatan)
Implementasi Metro Ethernet Network 41
mempermudah operasi jaringan, administrasi, manajemen dan
provisioning (OAM & P).
Efektifitas harga (hemat biaya)
Pelayanan Ethernet dapat mengurangi pengeluaran modal pelanggan
dan mengurangi biaya operasi dalam dua cara:
• pertama, dalam kaitan dengan pemakaian yang lebar nya dalam
hampir semua produk jaringan, interface ethernet itu sendiri
tidaklah terlalu mahal
• kedua, banyak pelayanan Ethernet mengijinkan pelanggan untuk
menambah bandwith lebih incremental, dalam 1 Mbps, ini
mengijinkan pelanggan untuk menambah bandwith seperti
kebutuhan sehingga mereka membayar untuk yang mereka
butuhkan saja.
Fleksibel (lentur/elastis)
Banyak pelayanan Ethernet mengijinkan pelanggan untuk jaringan bisnis
mereka dengan cara mereka sehingga akan lebih sulit (rumit) atau tidak
mungkin dengan pelayanan alternatif. Sebagai contoh, pelayanan
interface Ethernet tunggal dapat menyambung beberapa lokasi
perusahaan untuk internet mereka (VPNs) dan menyediakan sebuah
sambungan internet berkecepatan tinggi kepada penyedia jasa internet.
Dengan mengatur pelayanan Ethernet, pelanggan juga dapat untuk
menambah atau mengubah bandwidth dalam menit malahan dalam hari
atau mingguan ketika menggunakan akses pelayanan jaringan. Biasanya
perubahan ini tidak memerlukan / membutuhkan pelanggan untuk
pembelian peralatan baru dan menyelaraskan kunjungan dengan teknisi
jasa pelayanan.
42 Implementasi Metro Ethernet Network
Teknologi Ethernet memungkinkan WAN connectivity pada
bandwidth yang jauh lebih tinggi (e.g., pada 1 Gb/s) dibanding yang
ditawarkan oleh teknologi WAN yang tradisional.
Kelebihan dari Metro Ethernet ini adalah :
1. Memberikan pelayanan ke pelanggan serta mendukung aplikasiaplikasi
yang membutuhkan speed/kecepatan/bandwidth yang besar.
2. Terdapat beberapa type pelanggan yang tidak perlu menggunakan
router, sehingga efisien untuk penggunaan perangkat.
3. Sudah sangat umum digunakan sehingga teknologi atau aspek
teknisnya dapat dimengerti oleh semua orang.
Label: Voip ADSL
Diposting oleh Mr X di 10.17 1 komentar
Teknologi Metro Ethernet
Teknologi Metro Ethernet adalah teknologi yang baru
dikembangkan karena saat ini di luar negeri, sudah mulai dikembangkan
aplikasi-aplikasi yang membutuhkan bandwidth besar, seperti audio,
video streaming, online gaming, dan juga distance learning. Kebutuhan
36 Implementasi Metro Ethernet Network
yang lain adalah keinginan agar seluruh infrastruktur (jaringan/kabel) jadi
satu, sekarang ada banyak jaringan telepon, jaringan tv kabel, dan
jaringan data (untuk perusahaan) sehingga kelihatannya banyak kabel,
dengan adanya teknologi Metro Ethernet semuanya akan dijadikan satu
jaringan/satu kabel yaitu Ethernet tetapi memang teleponnya berbasis
VoIP (IP/Internet) lalu TV-nya via IP/Internet, tapi karena jaringannya
sudah mempunyai speed yg besar (10/100 Mbps) maka kualitasnya pasti
bagus. VoIP saat ini jelek karena speed / kecepatan jaringannya kecil
(di bawah 2 Mbps).
Untuk penerapannya di Jepang sudah pakai seperti di atas jadi
untuk Telepon dan Internet (Internet ini bukan dial up internet yang
lambat tapi internet yang sudah bisa nonton TV dengan speed yang
besar) menggunakan satu kabel dan teknologi yaitu Metro Ethernet.
Metro Ethernet menggunakan protokol atau teknologi yang sama
persis dengan Ethernet/Fast Ethernet pada LAN tetapi ada penambahan
beberapa fungsi sehingga dapat digunakan untuk menghubungkan dua
lokasi ( dua LAN) dengan jarak yang puluhan bahkan ratusan kilometer.
Sebenarnya Metro Ethrnet adalah jenis Broadband Wired (Kabel
Broadband) karena speed/kecepatan/bandwidth-nya sudah besar yaitu
10/100 Mbps, bahkan ada yang 1/10 Gigabps.
Label: Voip ADSL
Diposting oleh Mr X di 10.15 0 komentar
September 22, 2008
Strategi Implementasi Teknologi ASON (Automatic Switch Optical Network) di Jaringan Backbone dan Metro
1. DEFINISI ASON
ASON (Automatic Switched Optical Netoork) merupakan suatu optical transport network yang memiliki kemampuan pembentukan koneksi secara dinamis (dynamic connection). Kemampuan tersebut disempurnakan dengan menggunakan suatu control plane untuk melakukan fungsi call & connection.
ASON dapat dikatakan sebagai suatu arsitekur yang mendefinisikan komponen-komponen pada optical control plane serta hubungan interaksi antara komponen-komponen tersebut. ASON menggambarkan suatu arsitektur pengendalian dan manajemen untuk mendukung fungsi kerja jaringan switch otomatis berbasis transport optic, serta sebagai suatu teknologi yang memiliki fungsi routing dan signaling yang diaplikasikan pada jaringan optik sehingga proses dynamic path setup bisa dijalankan dengan mulus.
Definisi ASON diatur dalam ITU-T G.8081/Y.1353 mengenai Terms and Definitions for Automatically Switched Optical Networks (ASON). Rekomendasi ini menjelaskan semua istilah, definisi, serta singkatan-singkatan yang digunakan dalam rekomendasi ASON. Dalam pendefinisian istilah-istilah, singkatan yang berhubungan dalam pembahasan rekomendasi mengenai ASON akan berkaitan pula dengan beberapa rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh ITU-T sebelumnya.
Implementasi ASON membutuhkan dukungan protokol lain seperti GMPLS (Generalized Multi Protokol Label Switching) yang dikeluarkan oleh badan standar IETF (Internet Engineering Task Force). GMPLS adalah protokol tambahan yang dibutuhkan untuk memisahkan control plane dari data plane di dalam jaringan. GMPLS dikembangkan untuk memetakan Trafik IP langsung ke atas layer Optik (DWDM) dengan menurunkan kompleksitas dan penyediaan alokasi bandwidth yang cepat dan fleksibel bagi trafik IP. GMPLS mendefinisikan suatu set protokol untuk manajemen link, penentuan topologi, route, signaling, survivabilitas jaringan IP dan optik.
Terdapat 3 (tiga) lembaga internasional yang mengembangkan standar control plane untuk teknologi DWDM. ITU (International Telecommunications Union) mengembangkan arsitektur ASON (Automatic Switched Optical Netoork) pada control plane, IETF (Internet Engineering Task Force) mengembangkan GMPLS sebagai kelanjutan dari teknologi sebelumnya yaitu MPLS (Multi Protocol Label Switching), serta OIF (Optical Internetworking Forum).
Gambar 1. Badan Standarisasi Internasional (Source: Presentasi Mitra)
2. ARSITEKTUR ASON
Arsitektur ASON dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Transport Plane
Transport Plane dikenal juga sebagai data plane, yang merepresentasikan pemanfaatan sumber daya jaringan untuk menyampaikan suatu informasi antar user. Transfer informasi tersebut dapat merupakan bi-directional atau unidirectional. Transport plane juga dapat melakukan fungsi transfer informasi untuk kontrol dan sistem manajemen. Transport plane direpresentasikan dengan suatu komponen jaringan yang meliputi: transport entitas dan fungsi transport. Komponen jaringan tersebut dapat berupa IP, ATM, SDH, atau OTN.
b. Control Plane
Control plane meliputi proses signaling, routing dan manajemen link. Signaling melakukan proses pembangunan, pemutusan dan memodifikasi koneksi. Selain itu signaling juga diperlukan untuk proses restorasi koneksi secara otomatis saat terjadi failure pada jaringan. Routing merupakan proses pemilihan rute yang akan dilalui dalam suatu jaringan. Dengan routing seluruh topologi jaringan akan terlihat jelas, sehingga pemilihan jalur routing yang efektif akan lebih mudah untuk dilakukan. Sedangkan manajemen link bertugas untuk melakukan verifikasi konektivitas link dan korelasi properti yang dimiliki tiap link. Control plane mendukung layanan koneksi melalui suatu proses provisioning otomatis antara end-to-end koneksi transport antar domain. Kemampuan control plane pada ASON berjalan secara otomatis sesuai dengan tingkat kepintaran dari jaringan yang dibangun.
c. Management Plane
Management plane melakukan fungsi manajemen jaringan pada transport plane dan control plane, dan sistem secara keseluruhan. Management plane inilah yang melakukan koordinasi dengan semua plane agar dapat bekerja dengan baik. Management plane juga melakukan fungsi FCAPS (Fault, Configuration, Accounting, Performance, Security) dalam mengatur interkoneksi tiap komponen pada control plane dan transport plane.
Pada gambar berikut terlihat semua komponen yang membentuk interkoneksi jaringan ASON. Arsitektur tersebut memperlihatkan switching pada koneksi dalam jaringan transport optik melalui signaling pada jaringan ASON.
Gambar 2. Arsitektur ASON pada jaringan optik
3. KEUNGGULAN ASON
Teknologi jaringan optik yang ada saat ini meskipun telah menawarkan berbagai kapasitas transmisi yang besar tetapi masih kurang fleksibel bila dibandingkan teknologi IP. Keterbatasan tersebut disebabkan karena sebagian besar proses operasi jaringan dilakukan secara manual atau melalui network management system yang kompleks dan lambat. Kekurangan utama pada jaringan optik saat ini yaitu:
* Provisioning jaringan yang cenderung manual
* Waktu provisioning yang lama
* Tidak efisien dalam utilisasi resource jaringan
* Kesulitan dalam kesinambungan pengoperasian antara jaringan packet-switched pada klien dan circuit-switched pada jaringan optik
* Kompleksitas network management
* Ketidaksinambungan dengan berbagai vendor yang berbeda
* Kurang handalnya sistem proteksi pada jaringan mesh
Dengan hadirnya ASON, beberapa keunggulan yang ditawarkan yaitu:
* Proses provisioning yang cepat
* Kemudahan dalam pengoperasian jaringan
* High availability, dengan kemampuan multiple protection
* High flexibility dalam penggunaan rute
* High scalability, tiap node bisa up-grade secara mandiri (tidak mempengaruhi node lain)
* Efisien dalam penggunaan bandwidth
* Biaya pemeliharaan yang rendah
* Mendukung beberapa macam Service Level Agreement (SLA)
Provisioning pada Optical Channel dalam beberapa menit atau bahkan dalam beberapa detik akan membuka jalan baru untuk pemanfaatan resource jaringan yang lebih baik. Resource dari jaringan optik dapat berhubungan secara otomatis dengan trafik data pada sisi pengguna.
Pada teknologi ASON, pemisahan control plane akan berpangaruh besar pada manajemen operasi jaringan. Koneksi dapat dibangun pada lingkungan multi-vendor dan multi-carrier yang berbeda tanpa bergantung pada management system dari mitra yang berbeda. Beberapa sistem akan melakukan proses routing secara otomatis tanpa membutuhkan update secara manual pada topologi jaringan. Proses ini akan memberikan skalabilitas yang semakin besar dalam skala global.
Teknologi ASON akan sangat berguna jika topologi jaringan backbone (core maupun metro) yang dibangun menggunakan tipe mesh (full/partial). Namun bukan berarti ASON tidak dapat digunakan pada jaringan eksisting yang sudah memiliki topologi ring. Dengan topologi mesh akan memungkinkan setiap node berhubungan secara langsung dengan node-node yang lain. Sehingga memiliki banyak alternatif rute yang bisa digunakan pada saat jaringan mengalami multiple fault.
ASON menggunakan sistem restoration atau protection dan kombinasi keduanya (PRC) sebagai fault handling-nya. Sedangkan Secara topologi, jaringan backbone saat ini masih banyak menggunakan topologi ring, dimana proses redundancy menggunakan sistem protection (SNCP/MS-SPRING). Dengan topologi ini maka tidak dimungkinkan jaringan tersebut memiliki multiple fault handling. Kondisi multiple fault handling diperlihatkan seperti pada gambar 3, dimana topologi mesh service akan tetap berjalan walaupun terdapat 3 (tiga) link yang rusak.
Gambar 3. Kemampuan upgrade jaringan pada topologi mesh
Dengan menggunakan ASON, proses upgrade dari jaringan akan lebih mudah untuk dilakukan. Pada gambar 3, terlihat bahwa jika menggunakan topologi ring, saat menginstall ring yang baru, maka akan membutuhkan upgrade pada seluruh node dalam ring tersebut. Sedangkan pada topologi mesh, saat menginstall satu link yang baru maka hanya ada dua buah node yang perlu diupgrade. Dengan kata lain, saat melakukan upgrade link baru tersebut, jaringan dapat tetap berjalan, tanpa mengganggu node lainnya.
Teknologi ASON juga menawarkan efisiensi bandwidth jaringan. Dapat dilihat pada gambar 4, bahwa bila menggunakan topologi ring ½ (50%) dari bandwidth dari tiap fiber harus dialokasikan sebagai back-up, sehingga hanya ½ (50%) dari bandwidth saja yang dapat digunakan. Sedangkan pada topologi mesh yang didukung oleh ASON, bila terdapat 4 link pada satu node, maka ¾ (75%) dari bandwidth jaringan dapat digunakan sebagai working channel, dan hanya ¼ bandwidth yang digunakan sebagai back-up.
Gambar 4. Efisiensi bandwidth pada topologi mesh
4. STRATEGI IMPLEMENTASI ASON
Implementasi ASON pada jaringan backbone, perlu dilakukan dengan cermat dan hati-hati dengan mempertimbangkan beberapa faktor termasuk maturity dari teknologi, kesiapan pemasok, serta melihat kondisi eksisting agar jaringan yang dibangun dapat optimal. Selain diimplementasikan pada jaringan backbone, ASON juga dapat diimplementasikan di jaringan Metro untuk transmisi regional, sejauh memang kebutuhan di sisi transport regional sudah sangat membutuhkan kapasitas besar.
Didalam implementasi ASON, perlu dipahami bahwa beberapa klarifikasi terhadap ASON yakni :
* ASON tidak sama dengan topologi mesh
* ASON tidak membutuhkan atau mengharuskan bahwa keseluruhan jaringan akan menggunakan topologi mesh.
* ASON bukan hanya cocok untuk topology full mesh akan tetapi juga cocok untuk kombinasi antara topologi mesh dengan ring, dimana derajat rata-rata untuk mesh dan ring ini tergantung kepada masing-masing vendor biasanya berkisar antara 2.3 sd 3.0 sudah memungkinkan untuk menggunakan ASON. Sebagai contoh salah satu vendor ASON yakni Huawei mensyaratkan derajat rata-rata >= 2.0.
a. Maturity
Saat ini sudah banyak pemasok di pasar global yang memiliki seri produk teknologi berbasis teknologi optik yang berperan sebagai solusi di jaringan backbone maupun jaringan regional. Teknologi ASON saat ini sudah tersedia di pasar. Operator-operator dunia sudah ada yang melakukan implementasi teknologi ini, seperti Beijing Telecom, Telemar Brazil dengan intelligent backbone, Hainan Telecom, Ristelecom-Rusia, Connex-Romania, Saudi Arabia, Flag Telecom, Telkomsel-Indonesia, dan operator lain.
b. Kesiapan Pemasok
Saat ini dapat dikatakan bahwa sudah cukup banyak vendor-vendor yang telah memproduksi ASON, termasuk vendor-vendor global yang telah memiliki reputasi baik di mata operator. Dominasi vendor yang memiliki produk ASON adalah berasal dari bidang Telekomunikasi.
Tabel 1. Contoh Pemasok Teknologi ASON
c. Roadmap
Perkembangan teknologi ASON akan mengikuti perkembangan teknologi DWDM, dalam hal ini menuju all optical networking infrastructure dilakukan dengan penerapan programable OADM (Optical Add Drop Multiplexer) yang memungkinkan implementasi jaringan optik yang berbasis ring (DWDM ring) serta penerapan teknologi OXC (Optical Cross Connect) yang memungkinkan diimplementasikannya jaringan optik yang lebih fleksibel seperti mesh network dan interconnected ring network.
d. Potensi Bisnis
Disamping itu juga ada dorongan skalabilitas dan peluang mendapatkan harga yang lebih murah untuk setiap kenaikan bandwidth yang dibutuhkan dibandingkan dengan teknologi lain. Gambaran tersebut diperlihatkan seperti pada gambar berikut dibawah ini.
Gambar 5. CAPEX efisiensi Metro WDM
Memperhatikan demikian beragamnya teknologi yang dapat diimplementasikan di area metro dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, maka sangat perlu bagi operator untuk menentukan kebutuhannya, terutama dalam hal layanan yang akan dideliver dan kebutuhan akan provisioning dan variasi kualitas layanan yang akan diberikan kepada pelanggan. Setelah itu baru akan didapat gambaran tentang teknologi yang cocok untuk diimplementasikan berdasarkan kriteria yang telah dibuat. Masalah interoperability dengan jaringan eksisting merupakan satu hal lain yang perlu menjadi perhatian dalam pemilihan teknologi di metro.
4. BEBERAPA KENDALA DAN ALTERNATIF SOLUSI
Implementasi ASON ke jaringan transport eksisting, tentu saja tidak semudah membalikkan telapak tangan. Hal ini terkait sekali dengan kontinuitas layanan eksisting yang sedang digelar serta expand ke layanan baru yang akan digelar dengan diimplementasikannya ASON. Beberapa titik potensi terjadinya kendala di dalam implementasi ASON diantaranya:
* Integrasi sistem manajemen jaringan eksisting dengan sistem manajemen jaringan baru yang telah memiliki ASON, karena perbedaan pemasok antara keduanya.
* Interoperabilitas antara produk pemasok
Integrasi perangkat ASON dengan pemasok yang berbeda, dalam hal jika perusahaan menerapkan konsep multi vendor. Kondisi bisnis dan kebutuhan konektivitas akan mendorong operator-operator untuk melakukan integrasi jaringan pada batas-batas jaringan. Hal ini tentu akan memunculkan permasalah interoperabilitas diantara produk pemasok. Permasalahan interoperabilitas umumnya akan memerlukan waktu yang tidak sedikit dan tidak jarang bergulir menjadi permasalah yang kompleks.
* Kebijakan yang berbeda antar operator, dalam hal kontinuitas SLG (Service Level Guarantee) yang dijanjikan kepada pelanggan.
Setiap operator pada umumnya akan menerapkan kebijakan manajemen jaringan yang berbeda-beda pada jaringan transport-nya. Setiap operator juga kemungkinan besar akan mengimplementasikan produk dari mitra yang berbeda-beda.
Adapun alternatif solusi yang dapat diberikan dalam menghadapi kendala-kendala yang telah disebutkan di atas diantaranya :
* Tes antar produk dari berbagai pemasok, dapat berupa lab trial, test bed, field trial, dan lain sebagainya. Selain untuk memastikan interoperabilas dan interkoneksi antar perangkat dari pemasok yang berbeda, juga dapat dilakukan uji coba layanan yang akan digelar dengan adanya ASON seperti Optical VPN (Virtual Private Network), IPTV, Video Conference, dan lain sebagainya sehingga sebelum diluncurkan kepada pelanggan segala persiapan teknis telah dilakukan.
* Untuk tetap dapat memberikan SLG yang kontinu kepada pelanggan, meski melibatkan berbagai operator untuk mengirimkan layanan maka perlu dilakukan kerjasama yang jelas dan mengikat antar operator yang bermitra. Jika memungkinkan, akan lebih baik lagi jika dilakukan trial ataupun tes secara bersama antar operator yang akan menjadi mitra.
KESIMPULAN
1. Dengan hadirnya teknologi ASON, terdapat beberapa keunggulan yang ditawarkan antara lain proses provisioning yang cepat, efisien dalam penggunaan bandwidth, scalability tinggi dan availability tinggi dengan kemampuan multiple protection
2. Teknologi ASON muncul karena adanya permintaan pasar yang membutuhkan lalu lintas internet dengan kecepatan tinggi dan hal itu tercapai apabila memanfaatkan jaringan optik. Tetapi karena penggunaan jaringan optik maka jaringan yang dibutuhkan akan semakin komplek sehingga ASON digunakan untuk mengurangi kekomplekan jaringan tersebut.
3. Implementasi ASON pada jaringan backbone, perlu dilakukan dengan cermat dan hati-hati dengan mempertimbangkan beberapa faktor termasuk maturity dari teknologi, kesiapan pemasok, serta tahapan-tahapan migrasi dari kondisi eksisting agar kondisi yang diinginkan dapat tercapai. Selain diimplementasikan pada jaringan backbone, ASON juga dapat diimplementasikan di jaringan Metro untuk transmisi regional, sejauh memang kebutuhan disisi transport regional memang sudah sangat membutuhkan kapasitas besar.
4. Dengan munculnya ASON, maka terjadi beberapa perubahan yang cukup signifikan yaitu provisioning antar vendor dapat digunakan, memungkinkan bandwidth on demand, jaringan bersifat hierarki bahkan bisa lebih dari dua lapisan, adanya standar untuk overlay, peer, SPC model dan terdapat beberapa perubahan lainnya. Untuk dapat memberikan SLG yang kontinui kepada pelanggan yang melibatkan berbagai operator untuk mengirimkan layanan, maka disarankan untuk dilakukan kerjasama yang jelas dan mengikat antar operator yang bermitra.
Label: Voip ADSL
Diposting oleh Mr X di 06.03 1 komentar