Indicator # 1 : Acces Failure Rate
* Mobile Origination Failure Rate ( Harga rata-rata kesalahan proses pembangunan hubungan ) didefinisikan sebagai jumlah kesalahan atau kegagalan hubungan dibagi dengan jumlah total proses pembangunan hubungan yang berhasil.
- Mobile Originations are Mobile-to-Land (MTOL) calls
- Jika nilainya kurang dari 5 % sudah cukup wajar atau bisa diterima
- Jika nilainya kurang dari 2 % termasuk sudah bagus
*Mobile Termination Failure rate ( Harga rata-rata kesalahan proses pemutusan hubungan) didefinisikan sebagai jumlah kegagalan pemutusan hubungan dibagi dengan jumlah total proses pemutusan hubungan yang berhasil. Dimana atau parameter-parameternya sama dengan Mobile Origination Failure Rate jika nilainya kuran dari 2 % sudah dianggap sangat baik.
Indicator # 2 : Drop Call Rate
* Dropped Call bisa didefenisikan sebagai kejadian dimana ada kanal trafik yang dilepaskan atau direlease oleh base station atau mobile station lain tanpa ijin atau persetujuan dengan mobile station yang lain.
* Dropped Call Rate didefinisikan sebagai jumlah total dropped call dibagi dengan total panggilan yang berhasil yang diukur dalam periode waktu tertentu.
* Unjuk kerja tau performansinya jika sudah kurang dari 2 % sudah dianngap baik.
Indicator # 3 : FER (Frame Error Rate)
* Frame Error didefinisikan sebagai frame yang diterima oleh MS/BS dengan membawa bit-bit error( karena kesalahan CRC check) atau karena frame tersebut mengalami pengkikisan atau penghapusan/erasure biasanya karena frame tersebut tidak cukup bagus kualitasnya untuk mencapai frame rata yang sudah ditentukan nilainya.
* FER secara normal hanya diukur dengan menghitung frame full rate yang error dibagi dengan jumlah Full rate frame.
* FER harus diukur selama periode panggilan khusus (typical) sekitar 100-120 detik.
* Biasanya target yang diharapkan untuk komunikasi suara FERnya harus kurang dari 1 %.
* FER
- Pada kanal forward terukur pada handset
- Pada kanal reverse terukur pada base station
- FER dapat dikatakan sebagai kesimpulan dari seluruh kualitas panggilan yang sangat valid.
* FER bisa dikatakan sebagai hasil akhir dari keseluruhan tes pada link atau jalur tranmisi.
- Jika FER bernilai atau dianggap bagus dalam arti nominal FER rendah maka permasalahan-permaslahan yang lain dalam sisi transmisi dapat dianggap tidak terlalu berpengaruh.
- Jika FER jelek maka ini merupakan masalah besar
Indicator # 4 : Rata-rata waktu setup panggilan
* Pendefinisian Waktu Call Setup :
- Untuk Mobile Origination (pembangunan hubungan) waktu call setup bisa didefinisikan sebagai waktu start mulainya suatu bentuk hubungan panggilan ( sebagai contoh mulainya pembangunan hubungan kanal akses) hingga panggilan memasuki tahap voice ( contohnya ketika service connect message diterima)
- Untuk Mobile Termination Call( pemutusan hubungan ) call setup time dapat diartikan dalam berbagai persepsi atau pandangan tergantung pada sumber informasi yang digunakan. Sebagai contoh jika mobile log digunakan, call setup bisa diartikan sebagai start atau mulainya ketika mobile mengirim page response message hingga service connect message diterima.
* Jika BS logs tersedia, waktu call setup bisa diukur dari page message dikirimkan hingga service connect message diterima oleh MS.
* Rata-rata waktu setup panggilan biasanya terkait dengan inerface udara dan jaringan yang digunakan.
* Waktu setup tidak termasuk waktu yang digunakan ketika mobile station men scan untuk penerimaan sinyal pilot.
Indicator # 5 : SHO (soft handoff) Persentasi
* Soft Handoff % dapat dijelaskan sebagai persentase waktu yang digunakan ketika panggilan dalam keadaan atau sedang dalam keadaan soft handoff.
* Parameter ini tidak selalu dibuat spesifikasinya akan tetapi parameter ini mempunyai dampak yang sangat besar terhadap kapasitas dan mempunyai keterkaitan yang erat dengan biaya dan QoS (Quality of Services)
* Soft handoff persentase mempunyai typical yang berniali 33 %, meskipun persentase ini bisa bervariasi karena perbedaan topologi dan beban atau loss (rugi-rugi)
* Persentase soft handoff dapat dispesifikasikan secara lebih lanjut karena adanya soft dan softer handoff tau juga persentase soft handoff ini bisa dispesifikasikan lagi karena adanya 2-way, 3-way, 4-way handoff dan seterusnya.
Indicator # 6 : Daya (Power) yang diterima di Handset
* Daya terima di MS
- biasanya diexpresikan dengan dBm
- Pengukuran diperoleh dari handset intermediate Frekuensi (IF) Automatic Gain Control (AGC) voltage
- broadband, Pengukuran yang tidak cerdas karena diperoleh dengan menghitung semua radio frekuensi (RF) yang terdapat dalam bandwith sinyal carrier tanpa memperhatikan sumber datangnya sinyal RF tersebut, tidak hanya RF dari BTS.
*Daya yang diterima merupakan parameter penting akan tetapi nilainya yang pasti tidak terlalu diperhatikan.
_ Terlalu banyak daya sinyal yang diterima (-35 dBm atau lebih tinggi) dapat menyebabkan amplifier pada telephone yang pertama kali menerima daya tersebut akan kelebihan beban, karena amplifier ini sangat sensitive hal ini dapat menyebabkan intermod dan perusakan kode pada sinyal cdma yang diterima.
- Terlalu kecil sinyal yang diterima (-105 atau lebih kecil) dapat meninggalkan terlalu banyak noise pada sinyal setelah dilakukan proses penyebaran (de-spreading) yang akan mengakibatkan kesalahan symbol, bit error, FER yang buruk dan masalah lainnya.
Indicator # 7 : Ec/Io – Apakah arti sesungguhnya?
* Mengapa kita tidak dapat menggunakan level daya yang diterima oleh hand set untuk memandu handoff?
* Karena pada pengukuran level daya yang diterima oleh handset itu hanya merupakan pengukuran yang sederhana, karena total daya semua sector BTS dapat menjangkau MS
* Kita memerlukan cara untuk mengukur kyat daya sinyal untuk masing-masing sector secara sendiri-sendiri (individually) dan kita harus bisa mengukur kyat sinyal tersebut secara cepat dan sederhana
* Solusinya hádala dengan menggunakan masing-masing sinyal pilot tiap sector (kode walsh 0) sebagai sinyal test untuk memandu handoff.
- Pada MS jika ada sinyal pilot pada sector tertentu yang sangat kuat dan bersih dari noise hal itu juga menandakan atau berarti kita dapat mendengar adanya kanal traffic pada sector tersebut, sehingga memungkinkan terjadinya handoff (ide yang bagus).
- akan tetapi jira sinyal pilot pada sector tertentu terlalu lemah maka hal ini akan mengakibatkan kita tidak dapat atau tidak menguntungkan jika menggunakan kanal traffic pada sector tersebut.
* Bagaimana Ec/Io dapat bervariasi dengan beban traffic yang ada
-Karena masing-masing sector mengirimkan jumlah daya sinyal tertentu dalam hal ini yang paling diperhitungkan ádalah daya pada kanal pilot, sedangkan daya pada sector tersebut merupakan penjumlahan atau kumpulan dari daya kanal-kanal yang lain seperti sinkronisasi dan paging serta tentu saja daya kanal traffik yang digunakan pada saat itu.
- Ec/Io merupakan ratio dari daya kanal pilot terhadap total daya pada kanal kanal yang lain (pilot + sinc + paging _ traffic). Pada suatu sector ketika nobody talking, Ec/Io mempunyai jumlah daya yang khas (typically) sekitar 50 % atau -3 dB. Pada suatu sector ketika kanal traffic penuh atau maksimal, Ec/Io mempunyai jumlah daya yang khas (typically) sekitar 20 % atau -7 dB
* Bagaimana Ec/Io bervariasi dengan lingkungan radio frekuensi (RF)
- Pada keadaan yang bersih istilah yang umum untuk situasi dimana ada satu sector yang dominan dan mengakibatkan mobile station dapat menikmati kyat sinyal Ec/Io sebaik atau sama pada saat pertama kali dikirimkan dari BTS.
- Pada keadaan pilot pollution, istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi dimana terlalu banyak sector yang overlap dan mengakibatkan MS bisa mendengarkan sayur soup atau campuran dari berbagai sinyal dari BTS-BTS karena tidak ada yang dominant.
- Io ádalah jumlah atau penjumlahan kumpulan semua daya sinyal yang menjangkau MS.
- Ec ádalah kuat daya sinyal PILOT pada satu sector “single”
- Io yang besar menyebabkan atau berpengaruh terhadap Ec yang kecil, Ec/Io menjadi rendah.
Indicator # 8 : Handset Transmitter Power ( daya yang dikirimkan oleh MS)
* TXPO (Handset Transmit Power)
- TXPO merupakan ukuran daya yang sebenarnya dari daya RF yang keluar pada pengirim oleh MS, termasuk hasil dari efek kombinasi open loop power control dari penerima AGC dan close loop power control dari BTS.
- TXPO tidak dapat melebihi daya maksimum yang dapat dikirim oleh MS ( Typically +23 dbm)
TXPO = -(RXdbm) – C + TXGA
C = +73 untuk sistem 800 MHZ
= +76 untuk sistem 1900 MHZ
* Berapakah dan bagaimanakah level daya TX yang tepat .? Apasaja yang diinginkan BTS harus dipenuhi.
- selama close loop power control bekerja dengan baik, level daya yang dikirimkan oleh MS tidak terlalu berpengaruh dalam transmisi agar tranmisi berjalan dengan baik, lakukan saja apa yang diinginkan BTS dalam sistem tersebut.
- Bagaimanapun juga jika BTS pernah meminta lepada MS untuk melakukan pengurangan atau penambahan level daya yang dikirimkan maka dapat diperkirakan bahwa ada sesuatu masalah ( mungkin daya lebih rendah dari -60 dbm atau lebih tinggi dari +23 dbm)
Indicador # 9 : Transmit Gain Adjust (Pengaturan Gain pengirim)
* Apakah yang dimaksud closed loop Transmit Gain Adjust (TXGA) ?
- Perbaikan daya oleh base station dengan cara menanyakan MS untuk melakukannya pada waktu itu juga.
- Pada permulaan panggilan sebelum bit power control mulai bekerja TXGA bernilai nol. Kemudian setelah power control mulai bekerja TXGA akan bernilai 800 per detik.
- Selama panggilan berlangsung TXGA adalah jumlah total bit power control yang diterima selama proses panggilan tersebut.
- Tiap bit power control menanyakan atau bekerja sebesar 1 db perbaikan daya naik maupun turun.
- masing-masing bit power control bekerja berdasarkan pada keputusan terakhir BTS apakah dayanya MS terlalu kuat atau terlalu lemah dengan demikian tidak ada nilai cumulative dari error (kekurang tepatan) ketika masing-masing keputusan BTS tersebut selalu terbaru atau fresh.
TXPO = -(RXdbm) – C + TXGA
C = +73 untuk sistem 800 MHZ
= +76 untuk sistem 1900 MHZ
Agustus 07, 2008
PARAMETER_PARAMETER KEY PERFORMANCE INDICATOR CDMA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar